Kasus Cabul Dumagin Bolsel
BREAKING NEWS : Eksekusi Gadis SMP saat Orang Tua ke Kebun, Pemuda Ini Diciduk Polisi
Pria inisial HW (18) alias Enda, tak banyak bicara ketika berada di depan penyidik Polres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Penulis: Nielton Durado | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Pria inisial HW (18) alias Enda, tak banyak bicara ketika berada di depan penyidik.
Polres Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, Senin (15/06/2020).
Ia hanya duduk termenung sambil memandang lantai.
Tangannya nampak terborgol.
Enda yang merupakan warga Desa Dumagin A, Kecamatan Pinolosian Timur (Timur), Kabupaten Bolsel ini
terpaksa diborgol Polres Bolsel.
Pemuda pengangguran ini dilaporkan oleh salah seorang warga desa Dumagin A, karena melakukan tindakan seperti suami
istri terhadap anaknya yang masih duduk dibangku SMP.
Dihadapan penyidik, Enda pun tak menampik laporan tersebut.
Enda mengakui perbuatannya tersebut.
"Hanya satu kali komandan," ucap Enda ketika dihadapan penyidik.
Enda mengaku jik sudah menjalin asmara dengan korban sejak Januari 2020.
Bahkan dalam perjalanan kisah cinta mereka, dua sejoli ini pun sering bertemu.
"Kali ketemu banyak kali komandan, dan itu semua hanya didalam desa," ucapnya.
Menurur Enda, asmara keduanya melewati batas ketika pada akhir bulan Mei 2020.
Awalnya sang kekasih yang tak lain adalah korban, mengirim pesan singkat padanya.
"Dia minta saya ke rumah," aku Enda.
Menerima pesan tersebut, Enda sempat takut.
Pemuda 18 tahun itu, lalu menanyakan keberadaan orang tua korban.
"Katanya ada di kebun," ujar Enda menceritahkan pesan singkat yang diterimanya.
Mengetahui hal itu, Enda lalu bergegas ke rumah.
Sesampainya di rumah, ternyata benar jika orang tua korban sedang tak ada.
"Lalu terjadilah seperti ini," ungkapnya.
Namun, kasus ini belum terbongkar disitu.
Beberapa waktu setelah kejadian, Enda dan korban kembali bertemu.
Akan tetapi kedua orang tua korban yang gelisah anaknya tak kunjung pulang, akhirnya memutuskan mencari korban.
"Kami ketangkap ngobrol di tempat gelap," aku Enda.
Orang tua korban yang marah, lalu membawa anaknya pulang.
Sesampainya di rumah, korban lalu diinterogasi.
Dihadapan orang tuanya, korban menceritakan semuanya.
Tak terima dengan kejadian ini, kedua orang tua korban lalu membawa kasus ini ke polisi.
"Akhirnya saya disini," tutur Enda.
Ia mengaku tak menyangka akan berhubungan dengan polisi karena perbuatannya.
"Intinya saya menyesal," ucap dirinya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bolsel Iptu Sahroni Derasyid membenarkan kejadian tersebut.
"Pelakunya sudah diamankan setelah kami terima laporannya," ucap Sahroni.
Perwira dua balok itu mengakui jika kasus seperti itu memang sangat tinggi di Bolsel.
"Banyak memang kasusnya, dan paling banyak pelakunya orang terdekat," beber dia.
Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto, meminta orang tua berperan aktif dalam mengawasi anak-anaknya.
"Minimal kalau ke kebun, titipkan anaknya di rumah saudara.
Supaya ada pengawasan," aku dia.
Ia menambahkan, pengawasan adalah tanggung jawab orang tua.
"Kan terjadi di daerah yang privasi.
Kami tidak bisa masuk sampai ke sini.
Makanya butuh campur tangan orang tua, jangan apatis," tandasnya.
(Tribunmanado.co.id/Nielton Durado)
BERITA TERPOPULER :
• Awal Mula Pertikaian Tambang Ratatotok, Warga Luar Mitra Jadi Dalang?
• Kabar Bahagia Sandiaga Uno, Anak Perempuannya Raih Prestasi di Amerika Serikat: Alhamdulillah
• Hasil Rapid Test Covid-19 Seorang Pria di NTT Positif Hamil, Keluarga Mengamuk di Lokasi Karantina
TONTON JUGA :