Info Otomotif
Benarkah Langsung Nyalakan 'AC' Setelah Hidupkan Mesin Berbahaya? Berikut Mitos atau Faktanya
Saat kondisi cuaca panas, yang dilakukan para pemilik mobil biasanya saat masuk kabin langsung menyalakan pendingin udara (AC) setelah mhidupkan mesin
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saat mendengar informasi soal bahaya kesehatan menyalakan pendingin udara (air condition/AC) ketika masuk mobil, khususnya saat kabin panas, bisa dipastikan tidak benar.
Memang sebelumnya ada kabar beredar, kalau komponen di dalam mobil yang berbahan karet dan plastik bisa mengalami reaksi kimia, saat terpapar sinar matahari.
Menakutkannya, itu bisa menyebabkan penyakit kanker.
• Bayi Dibuang dalam Keadaan Dimasukkan Kantong Plastik, Sebuah Keajaiban Pun Terjadi
Parahnya lagi, Saat kondisi cuaca panas, yang dilakukan para pemilik mobil biasanya saat masuk kabin langsung menyalakan pendingin udara ( air conditioner/ AC) setelah menghidupkan mesin.
Banyak yang beranggapan bahwa kebiasaan tersebut termasuk berbahaya.
Beberapa orang menyebutkan bahwa komponen di dalam mobil yang berbahan karet dan plastik bisa mengalami reaksi kimia, saat terpapar sinar matahari.
Dampak terburuk, itu bisa menyebabkan penyakit kanker.
Anjar Rosjadi, Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, hal tersebut tidak benar.
Menurutnya, tidak pernah ada informasi valid yang dia terima terkait fenomena itu.

“Mohon maaf, saya tidak ada referensi ataupun studi terkait hal tersebut. Sejauh belum ada informasi akan adanya gangguan kesehatan, yang diakibatkan langsung menyalakan AC saat masuk mobil, terutama saat panas,” kata Anjar, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Anjar menambahkan, untuk menghilangkan hawa panas di kabin ketika masuk mobil, sebaiknya dilakukan dengan cara membuka jendela.
Tujuannya adalah agar terjadi pertukaran udara.
“Buka jendela agar terjadi sirkulasi udara dan udara panas yang terjebak bisa keluar.
Tidak masalah menyalakan AC saat yang bersamaan,” ujar Anjar.
Didi Ahadi, Techical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan fenomena tersebut hanyalah mitos belaka.