Berita Mitra
Awal Mula Pertikaian Tambang Ratatotok, Warga Luar Mitra Jadi Dalang?
Para pemilik lahan tambangan, yakni penamabang asal Mitra, serta para "kijang" (istilah pengangkut matrial hasil tambang) diintimadasi
Penulis: Giolano Setiay | Editor: Gryfid Talumedun
"Kita sudah dua hari dua malam tersiksa dengan tingkah para penambang asal wilayah Tompaso. Sekarang kita sebagai warga asli Kabupaten Mitra, tinggal jadi tamu saja dan tak diberi kesempatan oleh penambang luar tersebut, seakan kita mengemis ditanah sendiri.
Pada hal, pak Bupati Mitra James Sumendap, telah memberikan kesempatan kepada warga Mitra untuk mengais rezeki di wilayah tambang dengan cara tradisional lewat koperasi yang dikelola aliansi masayarakat Ratatotok yang ada," keluhnya.
Disisi lain, masayarakat sangat menghargai keputusan Bupati demi kesejahteraan warga Mitra."Kita sangat bersyukur, memiliki pemimpin yang masih mau mendengar dan melihat keluh kesah masayarakat demi kebutuhan hidup yang masih diberi kesempatan menambang.
Tapi kalau kondisinya seperti ini, alangka baiknya pemerintah turun tangan menertibkan kembali situasi disini.
Agar supaya, tambang milik Kabupaten Mitra, dikelola sendiri oleh warganya. Sehingga tak memicu perseturuan seperti sekarang," ungkapnya.
Hingga hari ini, situasi yang ada masih memanas antara beberapa kubu penamabang di Ratatotok. (Ano)