Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Di Tengah Pandemi Covid-19 Ini, Apakah Kita Diperbolehkan Berenang? Ini Penjelasananya Dokter

Dokter Hermawan Setiyanto memberikan penjelasan apakah berenang sudah diperbolehkan di tengah pandemi Covid-19.

Editor: Glendi Manengal
SolisImages
Ilustrasi berenang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar dari Dokter Spesialis Paru dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Hermawan Setiyanto memberikan penjelasan apakah berenang sudah diperbolehkan di tengah pandemi Covid-19.

Melansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Hermawan Setiyanto saat menjadi narasumber dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (8/6/2020).

Berawal dari, penelpon menanyakan soal apakah berenang sudah diperbolehkan di tengah situasi saat ini.

Terbitkan Opini Politisi Republik yang Picu Kegaduhan, Editor New York Times Mundur

Strategi VAP Adalah Berdoa, Tiga Hal Diharapkannya: Kesehatan, Dana dan SK

Dokter Spesialis Paru dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Hermawan Setiyanto.
Dokter Spesialis Paru dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dokter Hermawan Setiyanto. (Capture YouTube KompasTV)

Menanggapi hal itu, Hermawan Setiyanto mengatakan tak mempermasalahkan bila seseorang ingin berenang di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Namun, kata dia, berenang tidak boleh di tempat yang padat, dan tetap menerapkan physical distancing.

"Tentu boleh-boleh saja, jadi berenang ini adalah salah satu upaya untuk menjaga kebugaran diri kita ya, seperti bersepeda, jogging, dan seterusnya," jelas Hermawan Setiyanto.

"Tapi tetap ketika dimanapun, tidak disarankan di tempat yang padat ya. Tetap harus ada physical distancing, jangan berkerumun."

Lebih lanjut, Hermawan Setiyanto menegaskan segala kegiatan olah raga tetap dibolehkan karena menjaga kebugaran tubuh seseorang.

"Jadi prinsipnya boleh, olah raga berenang atau bersepeda, atau jogging untuk menjaga kebugaran badan kita tetap diperbolehkan," tandas dia.

Tanggapi soal New Normal

Sebelumnya, Hermawan Setiyanto angkat bicara soal wacana penerapan New Normal.

Hermawan Setiyanto mengatakan New Normal merupakan protokol kesehatan yang baru, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat yang baru.

"New Normal ini sebenarnya lebih tepatnya protokol kesehatan yang baru ya, kalau New Normal orang menekankan pada normalnya, seolah-olah bahwa normal itu normal seperti biasa, padahal berbeda, ini normal yang baru," jelas dia.

Berdasar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hermawan Setiyanto mengatakan ada tiga persyaratan dalan penerapan New Normal.

"Kalau kita mengacu pada WHO, sebenarnya ada persyaratan untuk menerapkan New Normal atau pola hidup sehat baru ini," urai Hermawan Setiyanto.

"Yang pertama adalah transmisi Covid sudah bisa dikendalikan. Kemudian yang kedua, fasilitas kesehatan, pelayanan masyarakat atau kesehatan bisa diidentifikasi, mengisolasi, menguji, mengkarantina pasien-pasien Covid," imbuh dia.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved