Berita Kotamobagu
Karya Puisi Dewi Hasilkan Pundi Rupiah
Seperti itulah gambaran yang dirasakan oleh Dewi Fatmasari warga Kotamobagu yang berhasil meraup rupiah dari kegemarannya membuat karya puisi
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Berkaryalah sebanyak mungkin, suatu saat pasti akan bermanfaat.
Seperti itulah gambaran yang dirasakan oleh Dewi Fatmasari warga Kotamobagu yang berhasil meraup rupiah dari kegemarannya membuat karya puisi.
Awalnya ia menulis puisi pada waktu masih menduduki bangku SMP sekitar tahun 1999 di Makassar tempat kelahirannya. Tapi itu baru sekadar iseng-isenga saja.
Keseriusannya untuk menulis puisi saat ia membaca buku Filospi Kopi karangan Dewi Lestari tahun 2010.
Saat itu, ia semenster tujuh.
• Cerita Ibunda Dari Adik F, Bayi 1 Tahun Asal Tomohon yang Sembuh Covid-19
Kebanyakan puisi yang Dewi tulis bertema pemberdayaan perempuan.
"Ide penulisan puisi biasanya muncul spontan berdasarkan situasi," kata perempuan kelahiran Soppeng 8 November 1985 ini.
Sedari kecil memang dirinya sangat minat untuk menulis dan membaca karya sastra.
Pun saat sekolah, ia lebih memilih untuk menekuni bidang bahasa. Saat kuliah Dewi mengambil jurusan bahasa dan sastra Inggris Universitas Hasanudin Makassar.
Keinginannya menjadi ahli bahasa, budayawati, atau sastrawati.
Hingga sekarang ia sudah menghasilkan sekitar 60 puisi.
• RINCIAN 25 Kasus Positif Covid-19 di Sulut Minggu (7/6/2020), Manado Terbanyak
Namun baru satu puisi yang berhasil diterbitkan dalam bentuk buku.
Buku puisi tersebut berjudul manusia puisi yang diterbitkan oleh lingkar sastra kampus.
Puisi miliknya berjudul 'menjemput subuh' bergabung dengan 43 judul puisi lainnya.
"Sebanyak 44 puisi yang ditulis oleh 44 orang dari beberapa daerah di Indonesia," katanya.
Judul puisi menjemput subuh tersebut ia tulis hampir setahun lamanya mulai 20 Januari 2008 hingga 2 Desember 2008.
• Seorang Warga Tutuyan II Keluhkan Tak Menerima BLT, Sangadi: Kami Akan Usulkan Kembali