Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

Gugus Tugas Tracking Kontak Erat Jenazah Positif Covid RS Pancaran Kasih, Dandel: Belum Klaster Baru

Tim gugus tugas akan melakukan tracking kepada seluruh orang yang pernah terkontak dengan jenazah PDP yang meninggal pada 1 Juni di RS Pancaran kasih

Penulis: Erlina Langi | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Don Ray Papuling
juru bicara gugus tugas Provinsi Sulut dr Steaven Dandel 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tim gugus tugas Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bersama gugus tugas Kota Manado, akan melakukan tracking kepada seluruh orang yang pernah terkontak dengan jenazah PDP yang meninggal pada 1 Juni silam di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado.

Juru bicara gugus tugas Provinsi, dr Steaven Dandel mengatakan, hal tersebut menyusul dengan keluarnya hasil swab, dimana yang bersangkutan ternyata positif Covid-19

"Sehingga saat ini kami akan segera turun dan melakukan tracking, siapa saja yang pernah terkontak dengan jenazah, kemudian akan langsung diperiksa," bebernya.

Dandel mengatakan, dalam pemeriksaan yang dilakukan orang yang pernah terkontak dengan jenazah, akan langsung di swab, sehingga hasilnya langsung akurat.

Rekrutan Anyar Sulut United Lucky Wahyu Jebolan Persebaya Surabaya

"Mengingat insiden yang terjadi ada banyak orang yang pernah terkontak, sehingga kita harus secepatnya mengambil tindakan cepat," ujarnya.

Disisi lain, Dandel membantah beredarnya informasi adanya klaster penyebaran baru, di lokasi tempat tinggal yang bersangkutan.

"Sebab kami tidak pernah secara resmi mengumumkan lokasi tempat tinggal yang bersangkutan menjadi klaster penyebaran baru Covid-19," bebernya.

Memang tambah dia, potensi menjadi klaster itu ada, namun hingga saat ini kelurahan tersebut baru satu yang terkonfirmasi positif, sehingga tidak dapat ditetapkan sebagai klaster.

Bisnis Covid-19?

Menanggapi hal tersebut pakar epidemiologi Sulut, Prof Grace Kandou meminta masyarakat Sulut, harus belajar dari kejadian ini, untuk lebih jeli dan teliti dalam membagikan informasi.

"Sebab insiden yang terjadi kemarin, akibat informasi hoaks yang beredar kemudian viral di masyarakat, yang mana Covid-19 itu adalah konspirasi dan tidak berbahaya bahkan menjadi ladang bisnis rumah sakit," jelasnya

Akademisi unsrat tersebut menegaskan pemahaman ini, jelas keliru dan berbahaya, untuk itu perlu diluruskan, jangan sampai informasi hoax tersebut, membentuk opini dan menimbulkan kekacauan di masyarkat. Sebab Covid-19 ini sangat berbahaya bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronis dan usia lanjut.

"Untuk itu diharapkan masyarakat dapat menyaring berbagai informasi yang beredar di media sosial, dan harus dicek kebenarannya, jangan langsung dibagikan, sehingga bisa membuat opini dan pandangan keliru bagi orang lain, dan bisa berdampak seperti kemarin, yang akhirnya membahayakan banyak orang," tandasnya.

Mike Tyson Sangat Berhasrat Ingin Bertanding Lawan Pemilik 50 Kemenangan Tanpa Kekalahan Ini

Seperti diberitakan,  pada 1 Juni kemarin, jenazah yang bersangkutan sempat diambil paksa oleh pihak keluarga dan masyarakat di RS Pancaran Kasih Manado di mana pengangkutan paksa jenazah PDP tersebut berlangsung mencekam. 

Dari video yang beredar ratusan massa mengamuk, dan membongkar paksa pintu kamar jenazah, kemudian membawa jenazah PDP tersebut, ke kediamannya di Kelurahan Ternate Baru, Lingkungan I, Kecamatan Singkil, Kota Manado.

Sementara pada 2 Juni, insiden yang sama juga terjadi di RS Pancaran Kasih Manado, dimana keluarga jenazah PDP berusaha mengambil paksa salah satu jenazah dan menolak dimakamkan mengikuti protap Covid.

Namun aksi tersebut berhasil ditenangkan Wakapolresta Manado AKBP Faisol Wahyudi, dan mayat yang bersangkutan tetap dimakamkan sesuai protap Covid-19 di Amongena 2 Langowan, Kabupaten Minahasa.(drp)

Kisah Bayi 1 Tahun Asal Tomohon Kalahkan Covid-19, Sempat 18 Hari Jalani Isolasi di RS

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved