Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Viral

VIRAL Kisah Anak Semata Wayang, Bawah Ibu yang Stroke saat Kerja, Ternyata Puya Keterbatasan Fisik

sejak direkrut menjadi pasukan oren di tahun 2015 lalu, Hidayat selalu membawa ibunya, Heriana (69) yang menderita stroke ketika bekerja.

Editor:
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Hidayat, PPSU Kelurahan Gedong yang viral bekerja sambil membawa ibunya yang menderita stroke, Kamis (4/6/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kisah seorang pria di Jakarta Timur yang merawat ibunya sempat viral di media sosial.

Meski hanya anak semata wayang, tak lantas membuat pria bernama Hidayat (38) melupakan orang tuanya.

Menurut informasi yang ada, sehari-harinya Hidayat bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pasalnya, sejak direkrut menjadi pasukan oren di tahun 2015 lalu, Hidayat selalu membawa ibunya, Heriana (69) yang menderita stroke ketika bekerja.

"Saya enggak tahu kalau viral. Tapi perasaannya senang juga," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (4/6/2020).

Hidayat dan ibunya1
Hidayat, PPSU Kelurahan Gedong yang viral bekerja sambil membawa ibunya yang menderita stroke, Kamis (4/6/2020).

Usai terjatuh di kamar mandi, kondisi Heriana semakin memprihatinkan.

Bagian tubuh sebelah kanannya sudah tak berfungsi dengan normal atau mati rasa. Kemudian diperparah lagi ketika ia tak bisa bicara sejak satu setengah lalu.

"Setiap kerja saya selalu bawa ibu. Bapak saya sudah meninggal karena sakit magh di tahun 2011. Sementara saya belum menikah. Jadi enggak mungkin ninggalin ibu di rumah sendiri," katanya.

Sedari pukul 04.00 WIB, Hidayat sudah bangun untuk mengurusi ibunya.

Mulai dari memandikan hingga memakaikan popok, ia lakoni dengan telaten. Tak lupa, ia menyuapi ibunya sarapan sebelum bergegas.

Selanjutnya, sambil mendorong sang ibunda dengan kursi roda, Hidayat menuju Kantor Kelurahan Gedong untuk absen terlebih dahulu.

Kemudian dilanjut menuju zonanya untuk menyapu di Jalan Beringin RW 4, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Hidayat menyebut membutuhkan waktu selama 15 menit untuk sampai di zonanya. Kendati demikian, Hidayah tetap bertanggung jawab pada pekerjaannya meskipun lelah kerap melanda. 

"Pas sampai di zona, saya taruh ibu di tempat adem. Biasanya di emperan jalan atau numpang di halaman rumah orang. Habis situ saya baru nyapu," ungkapnya.

Setelah zonanya bersih dari sampah, Hidayat selalu menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan ibunya.

Walau tak mengerti bahasa ibunya, Hidayat selaku mencari topik pembicaraan.

Hingga tak jarang, ibunya kerap meneteskan air mata di tanpa sebab yang ia ketahui di tengah perbincangan mereka.

"Kan ibu saya pukul 10.00 WIB pasti saya suapin makan, di situ sambil ngobrol. Ibu sering nangis."

"Mungkin kasian saya urusin dia sendiri sambil kerja juga. Tapi kalau saya enggak nangis, saya ikhlas rawat orang tua saya," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved