Kuliner
Cewek Korea Minum Cap Tikus Manado, Sebut Bening dan Lebih Keras dari Soju, Seperti Vodka Rusia
Pada 29 Mei 2020, Hari Jisun mengupload video tentang Cap Tikus ke Channel YouTube-nya dengan judul "Alkohol Indonesia udah nyampai ke Korea!"
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Melalui Channel YouTube Hari Jisun, keempat perempuan Korea mengakui bahwa Cap Tikus asal Sulawesi Utara setara dengan vodka, minuman keras dari Russia.
Hari Jisun adalah YouTuber Korea yang amat dikenal netizen tanah air. Ia kerap membagikan konten-konten yang memamerkan kelezatan kuliner khas Indonesia
Pada 29 Mei 2020, Hari Jisun mengupload video tentang Cap Tikus ke Channel YouTube-nya dengan judul "Alkohol Indonesia udah nyampai ke Korea!"
Dalam video tersebut Hari Jisun bersama dengan keempat teman perempuan Korea. Ia mengajak teman-temannya ini untuk mencoba minuman keras asal Sulawesi Utara, bermerek Tjap Tikus 1978.
Awalnya mereka diajak untuk mencoba Anggur Merah Cap Orang Tua.

"Parah! ini mengandung alkohol 14.7 persen," ujar perempuan korea, saat melihat kadar alkohol yang tertera di botol Anggur Merah.
"Saat aku meneggak minuman, aroma yang sangat keras seperti soju memukul di hidungku," ujar salah satu dari mereka.
"Aku tidak terlalu kuat minum alkohol tapi ini enak," sambung yang lain.
Selanjutnya mereka diajak Hari Jisun Mencoba Tjap Tikus 1978 dengan kadar alkohol 45 persen.
Saat mencium aromanya, salah satu dari mereka menduga bahwa Cap Tikus adalah minuman yang sangat keras.
"Sepertinya sangat keras seperti alkohol Rusia. Aromanya lebih keras kalau digelasnya. Agak takut. Apakah kami langsung tidur setelah minum ini?" ujar mereka.
Saat Cap Tikus tersebut mereka minum, raut wajah mereka menampakkan ekspresi seperti meringis.
"Keras bangat. Panas banget. Terlalu keras aroma alkohol. Sepertinya cocok diminum di negara dingin seperti Russia."

Selanjutnya Hari Jisun juga kembali mengajak mereka mencoba Cap Tikus dengan aroma kopi.
Setelah mencoba dua jenis Tjap Tikus tersebut mereka pun heran, "Indonesia bukan negara dingin tapi punya minuman keras dengan kadar alkohol tinggi."
Hari Jisun kemudian menjelaskan, bahwa Tjap Tikus yang mereka minum adalah minuman tradisional yang sangat terkenal dari Kota Manado.
"Dua botol alkohol ini keras bangat kayak Vodka. Jadi agak susah diminum," tutur perempuan korea.
"Menurutku alkohol Korea langsung pahit setelah minum. Tapi minuman ini wangi dulu dan rasa pahitnya menyusul.
Mereka pun mengakui bahwa meski memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi Cap Tikus enak diminum.
"Enak diminum karena wangi. Tapi walaupun wangi bangat tapi ini tetap biikin mabuk ya."
Hingga artikel ini ditulis, Jumat (5/6/2020), konten tentang Tjap Tikus Hari Jisun telah ditonton sebanyak 635.819 kali
Digagas Dr Christiany Eugenia Paruntu

Diketahui minuman cap tikus dengan merek Tjap Tikus 1978 telah legal.
Cap tikus merupakan minuman keras tradisional khas Manado dengan kadar alkohol 45 persen.
Tjap Tikus 1978 ini dikemas dalam sebuah botol berbentuk klasik. Tutup botolnya pun unik, cara membukanya seperti membuka botol soda.
Logonya pun unik, yakni gambar tikus menoleh kiri dengan warna kecoklatan.
Sebelum Tjap Tikus 1978 milik Pemkab Minsel dipatenkan menjadi produk kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara, terdapat beberapa tahap yang harus dilewati agar minuman berlabel bea cukai sukses dipasarkan.
Bupati Minsel, Dr Christiany Eugenia Paruntu penggagas Cap Tikus 1978 ini mengaku ada suka duka dibalik peluncuran minuman berkadar 45 persen ini.
Mulai dari lobi pengusaha sampai memperoleh izin dari BPOM.
"Saya bersyukur ada pengusaha yang mau membantu kami dalam memproduksi Cap Tikus. Sebelum ada hasil begitu, terkadang waktu lalu ada halangan-halangan," ujarnya saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, Jumat (28/12/2018).
Namun itu semua tak membuat bupati penerimaan penghargaan dari Presiden Joko Widodo ini patah aral. Dengan tekad yang kuat, Tetty Paruntu berupaya sekuat tenaga menghalau setiap rintangan itu.
"Sejak jauh hari saya selalu optimistis. Ini semua bagi saya untuk kesejahteraan petani," ujarnya.
Menurutnya, kesejahteraan para petani cap tikus yang sudah turun temurun bertani minuman khas ini perlu juga diperhatikan. (tribunmanado.co.id/Rizali Posumah)
• WFH Tak Diperpanjang, Pemkot Tomohon Berlakukan Sistem Kerja Baru Bagi ASN
• BREAKING NEWS Kasus Positif Virus Corona Indonesia, Jumat 5 Juni 2020: Bertambah 703, Total 29.521
• SIMAK, Ini Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy A21s dan A11