Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kuliner

Cewek Korea Minum Cap Tikus Manado, Sebut Bening dan Lebih Keras dari Soju, Seperti Vodka Rusia

Pada 29 Mei 2020, Hari Jisun mengupload video tentang Cap Tikus ke Channel YouTube-nya dengan judul "Alkohol Indonesia udah nyampai ke Korea!"

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado
Cap Tikus 1978, minumat tradisonal asal Sulawesi Utara yang kini telah dilegalkan. 

Hari Jisun kemudian menjelaskan, bahwa Tjap Tikus yang mereka minum adalah minuman tradisional yang sangat terkenal dari Kota Manado. 

"Dua botol alkohol ini keras bangat kayak Vodka. Jadi agak susah diminum," tutur perempuan korea.

"Menurutku alkohol Korea langsung pahit setelah minum. Tapi minuman ini wangi dulu dan rasa pahitnya menyusul. 

Mereka pun mengakui bahwa meski memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi Cap Tikus enak diminum.

"Enak diminum karena wangi. Tapi walaupun wangi bangat tapi ini tetap biikin mabuk ya."

Hingga artikel ini ditulis, Jumat (5/6/2020), konten tentang Tjap Tikus Hari Jisun telah ditonton sebanyak 635.819 kali 

Digagas Dr Christiany Eugenia Paruntu

Bupati Minsel Tetty Paruntu dan Cap Tikus 1978.
Bupati Minsel Tetty Paruntu dan Cap Tikus 1978. (ISTIMEWA)

Diketahui minuman cap  tikus dengan merek  Tjap Tikus 1978 telah legal.

Cap tikus merupakan minuman keras tradisional khas Manado dengan kadar alkohol 45 persen.

Tjap Tikus 1978 ini dikemas dalam sebuah botol berbentuk klasik. Tutup botolnya pun unik, cara membukanya seperti membuka botol soda. 

Logonya pun unik, yakni gambar tikus menoleh kiri dengan warna kecoklatan. 

Sebelum Tjap Tikus 1978 milik Pemkab Minsel dipatenkan menjadi produk kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara, terdapat beberapa tahap yang harus dilewati agar minuman berlabel bea cukai sukses dipasarkan.

Bupati Minsel, Dr Christiany Eugenia Paruntu penggagas Cap Tikus 1978 ini mengaku ada suka duka dibalik peluncuran minuman berkadar 45 persen ini.

Mulai dari lobi pengusaha sampai memperoleh izin dari BPOM.

"Saya bersyukur ada pengusaha yang mau membantu kami dalam memproduksi Cap Tikus. Sebelum ada hasil begitu, terkadang waktu lalu ada halangan-halangan," ujarnya saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, Jumat (28/12/2018).

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved