Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Pengamat Kesehatan Sulut Dukung Langkah Pemerintah Bekukan Aktivitas Persekolahan

"Bahkan bisa saja melebihi dari jumlah yang rencananya disiapkan pemerintah yaitu 400 tempat tidur baru," jelas Manoppo.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Maickel Karundeng
IST
New Normal di Sekolah 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Pengamat Kesehatan Sulut Jonesius Manoppo mendukung usaha kebijakan Pemerintah untuk tidak membuka aktivitas persekolahan akibat kasus Pasien Positif Covid-19 yang semakin tinggi di Sulut.

Menurutnya, langkah yang diambil sudah tepat karena angka penularan masih tinggi, karena membuka sekolah dan tempat ibadah akan sangat berpotensi mempercepat waktu dan memperluas daerah penularan covid-19.

"Di satu sisi, penularan masih terjadi, dan jumlah masyarakat yang di rapid test maupun di Swab masih kecil, ditambah dengan indeks kesembuhan (2 kali negatif swab) yang masih dibawah 15 persen per hari ini yang menyebabkan menumpuknya pasien di RS," sebut Manoppo kepada Tribun Manado.

Selain itu, dari pengamatanya, dengan laju pertambahan seperti sekarang dan intervensi yang masih seperti saat ini, bulan depan jumlah tempat tidur di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan yang dibutuhkan akan semakin meningkat

"Bahkan bisa saja melebihi dari jumlah yang rencananya disiapkan pemerintah yaitu 400 tempat tidur baru," jelas Manoppo.

Untuk itu, bisa dibayangkan bila sekolah dan tempat ibadah dibuka seperti sebelum ada Covid, kalaupun terpaksa membuka tempat ibadah, maka perlu ada jaminan bahwa protokol kesehatan sudah benar-benar diaplikasikan.

"Umat beragama juga sudah benar-benar siap dengan protokol yang ada, sedangkan sekolah, tahun ajaran bisa saja tetap berlaku di bulan juli, tapi tatap muka dengan siswa di gedung sekolah sebaiknya ditunda sampai angka penularan kurang dari 1 atau tidak ada lagi penularan," papar Manoppo.

Terkait ini, pemerintah harus menggandeng tokoh agama untuk mensosialisasikan agar tetap bersabar beribadah di rumah dan melakukan aktivitas belajar siswa dirumah. Sampai kita benar-benar siap menjalankan ibadah dan sekolah dengan risiko yang paling minim.

"Nah hanya yang perlu diwaspadai juga ialah terjadinya gelombang belanja kebutuhan sekolah oleh masyarakat di tahun ajaran baru, bisa berpotensi menambah jumlah kasus covid-19 yang sudah ada saat ini," kunci Dosen Epidemiologi dari Unima ini. (Mjr).

BERITA TERPOPULER :

 Andre Taulany Kaget Saat Tahu Sule Punya Masalah, Ayah Rizky: Makin Gede, Anak-anak Sampai Kecewa

 Reino Barack Bongkar Aib Luna Maya, Kini Eks Ariel Noah Tertawa Saat Ungkap Jodohnya Ternyata Wanita

 Anak Pejabat Bersaing di Daerah, Keponakan Prabowo Jadi Penantang Putri Wapres di Pilkada Tangsel

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved