Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Bela George Floyd

Kisah Wartawan Kulit Putih, Ditindih Polisi & Dipenjarakan dengan 15 Orang saat Demo Bela Floyd

Polisi tidak menyediakan masker untuk orang-orang di penjara, dan jarak satu sama lain pun hampir tidak ada.

Editor:
COREY SIPKIN / UPI / NEWSCOM
Wartawan kulit putih dari Huffpost, Christopher Mathias, dilumpuhkan polisi di New York, AS, Sabtu (30/6/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID  - Belum lama ini seorang wartawan dari Huffpost, Christopher Mathias, dilumpuhkan oleh polisi di tengah demo bela George Floyd.

Sang wartawan tersebut dilumpuhkan dengan cara ditindih saat demo bela George Floyd di New York, Amerika Serikat, pada Sabtu (30/6/2020).

Setelah itu, Mathias kemudian diseret ke penjara oleh polisi.

Sang wartawan ini masuk satu sel bersama 15 orang lain yang masing-masing juga mengalami kejadian tak menyenangkan oleh polisi.

Dikutip Tribunnews.com dari huffpost.com, di dalam penjara didominasi orang kulit hitam serta hispanic.

Orang kulit putih dalam penjara itu ada empat orang, termasuk Mathias.

Polisi tidak menyediakan masker untuk orang-orang di penjara, dan jarak satu sama lain pun hampir tidak ada.

Seorang tahanan kulit putih mengalami patah tulang kaki.

Ia bertelanjang kaki dan kakinya tampak bengkak sembari ia meringkuk di lantai penjara.

 

Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Canal Street, New York, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Bryan R Smith
Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Canal Street, New York, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. (AFP/Bryan R Smith)

Ia sudah memohon agar diberikan pertolongan medis dan polisi juga sudah berkata bahwa pihak medis segera datang.

Namun tahanan lain langsung menyahut bahwa pria itu telah dibohongi polisi, yang mana pihak medis tak akan datang ke sana.

Keadaan tersebut membuat orang-orang di penjara menjadi berinteraksi.

Ada seorang tahanan yang bertanya apakah mereka semua pernah dipenjara sebelumnya, dan hanya beberapa yang angkat tangan.

"Aku sudah ditangkap 16 kali," ujar seorang tahanan yang merupakan aktivis serta petugas medis.

Mendengar jawabannya, para tahanan bersorak-sorak memujinya hingga polisi datang untuk memeriksa mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved