Nilai Tukar Rupiah
Kerusuhan di Amerika, Konflik dengan China, Serta Ancaman AS Keluar dari WHO Bisa Untungkan Rupiah
"(Faktor lainnya) efek sengketa AS dan China terkait masalah Hongkong, dan ancaman Trump untuk keluar dari WHO," jelas Bhima.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Unjuk rasa berujung kerusuhan di Amerika Serikat (AS) dinilai dapat menguntungkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom INDEF Bhima Yudhistira.
"Rupiah diuntungkan dengan adanya demonstrasi besar-besaran di AS," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Rabu (3/6/2020).
Selain itu ada beberapa faktor lainnya yang bisa menguatkan rupiah, yakni hubungan AS dan China yang kembali memanas serta sikap Presiden AS Donald Trump terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"(Faktor lainnya) efek sengketa AS dan China terkait masalah Hongkong, dan ancaman Trump untuk keluar dari WHO," jelas Bhima.
Ia kemudian menegaskan bahwa situasi geopolitik yang tidak menentu, dengan episentrumnya ada di AS, membuat para pelaku pasar global mulai meninggalkan dolar.
"Dollar index tercatat terkoreksi sebesar -1,77 persen dalam sepekan terakhir menjadi level 97,8. Pelemahan dolar membuat aliran dana asing masuk ke negara berkembang," pungkas Bhima.
Perlu diketahui, aksi unjuk rasa solidaritas terhadap kematian George Floyd serta warga keturunan Afrika-Amerika lainnya yang terbunuh oleh polisi di AS telah digelar pada ratusan kota di 50 negara bagian AS selama sepekan terakhir.
Dengan meningkatnya ketegangan ini, beberapa aksi protes pun berubah menjadi kerusuhan dan bentrokan dengan aparat penegak hukum.
Sementara aksi lainnya diakhiri dengan tindakan penjarahan dan perusakan properti.
Akibatnya, banyak otoritas negara bagian yang memanggil Garda Nasional untuk mengendalikan situasi ini.
Beberapa orang pun dinyatakan tewas dalam kerusuhan itu, sementara puluhan lainnya terluka.
Melihat situasi panas saat ini, Presiden AS Donald Trump telah mengerahkan pasukan militer ke ibu kota AS, Washington DC dan mengancam akan mengirimkan pasukan yang sama ke negara bagian lainnya jika aksi rusuh ini tidak segera dihentikan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ekonom INDEF: Aksi Unjuk Rasa Berujung Rusuh Di AS, Untungkan Nilai Tukar Rupiah.