Mantan Presiden AS George Bush Sebut Kematian George Floyd Sebagai Kegagalan Tragis Rasisme
Sebuah kerusuhan terheboh yang belum pernah dilihat di AS sejak pembunuhan terhadap pemimpin hak asasi manusia Martin Luther King Jr pada 1968
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengecam polisi yang menginjak leher warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd.
Dilansir TribunWow.com dari usatoday.com, Barack Obama mengaku sampai menangis melihat video detik-detik kematian George Floyd, Sabtu (30/5/2020).

"Aku menangis saat melihat videonya," tulisnya dalam keterangan resmi yang diunggah di Twitter @BarackObama.
Obama menilai bahwa insiden ini tidak 'normal' terjadi di Amerika pada era 2020.
Diketahui, kematian George Floyd telah memicu demonstrasi menentang kebrutalan polisi dan diskriminasi rasial di kota-kota di seluruh Amerika Serikat.
Beberapa protes berubah menjadi kekerasan, termasuk beberapa di Minneapolis Kamis malam, di mana beberapa gedung dijarah dan kantor polisi dibakar.
Obama, presiden kulit hitam pertama negara itu, berbagi bagian dari percakapannya dengan teman-temannya selama beberapa hari terakhir tentang pembunuhan Floyd.
Meskipun banyak orang Amerika berharap bisa kembali hidup 'normal' setelah pandemi Virus Corona dan krisis ekonomi, Obama menulis bahwa banyak orang Amerika diperlakukan secara berbeda karena ras.
Menurutnya hal itu merupakan hal tragis, menyakitkan, menjengkelkan.
"Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh di negara yang sesuai dengan cita-citanya, kita dapat dan harus berbuat lebih baik," tulis Obama.
Memastikan keadilan bagi George Floyd, Obama meminta penegakan hukum dan investigasi atas kasus ini.
Termasuk tentang perlakuan-perlakukan tidak adil yang diterima oleh orang dengan ras tertentu di Amerika.
Sementara itu, Gubernur Minnesota Tim Walz berjanji akan menindak cepat polisi yang terlibat dalam pembunuhan George Floyd.
Lebih lanjut, Obama juga menceritakan kebrutalan polisi pada warga kulit hitam saat ia menjadi presiden.
"Anda tahu, jika saya memiliki seorang putra, dia akan terlihat seperti Trayvon," katanya menyinggung pembunuhan Trayvon Martin yang berusia 17 tahun pada tahun 2012.