Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Taiwan Tingkatkan Latihan Angkatan Udara untuk Hadapi Permusuhan China yang Kian Memanas

Taiwan diperkirakan akan menugaskan kapal patroli lepas pantai seberat 4.000 ton di awal tahun depan untuk memperkuat wilayahnya di Laut China Selatan

Editor: Glendi Manengal
AFP
Pemimpin China dan Taiwan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meningkatnya ketegangan antara Taiwan dan China, yang sebelumnya disampaikan Jendral China untuk hancurkan pulau tersebut.

Sebelumnya Pemerintah Taiwan mengantisipasi apabila terjadi penyerangan dari China.

Terkait hal tersebut Taiwan saat ini sedang merencanakan untuk memperkuat WIlayahnya di Laut China Selatan.

Masih Ingat Awan? Petugas PPSU yang Nikah dengan Bule Cantik Asal Turki, Kini dapat Tawaran Syuting

KPK Tangkap Eks Sekretaris MA Nurhadi dan Menantunya, Ini Kronologinya

Terekam CCTV, Ternyata Ada 2 Pelaku Pelempar Bom Molotov di Rumah Pegawai Pengadilan Tinggi

Kapal induk terbaru China yang diberi nama Shandong ketika meninggalkan pelabuhan Dalian tempatnya diciptakan. Kapal yang diklaim produksi dalam negeri itu secara resmi ditugaskan pada Selasa (17/12/2019)
Kapal induk terbaru China yang diberi nama Shandong ketika meninggalkan pelabuhan Dalian tempatnya diciptakan. Kapal yang diklaim produksi dalam negeri itu secara resmi ditugaskan pada Selasa (17/12/2019) (Imaginechina via South China Morning Post)

Taiwan diperkirakan akan menugaskan kapal patroli lepas pantai seberat 4.000 ton di awal tahun depan untuk memperkuat wilayahnya di Laut China Selatan yang disengketakan.

Wilayah ini telah menjadi hot spot di tengah meningkatnya konfrontasi di wilayah tersebut antara China daratan dengan Amerika Serikat.

Melansir South China Morning Post, Taiwan juga akan memulai produksi pesawat pelatihan lanjutan pada awal tahun depan setelah menyelesaikan uji terbang pada akhir bulan ini.

Taiwan berusaha meningkatkan pelatihan pilot angkatan udara dalam menghadapi  permusuhan dari China daratan yang kian memanas. 

Menurut para ahli, pesawat udara dan laut yang dikembangkan di dalam negeri dapat dengan cepat diubah menjadi sistem pertahanan selama masa perang untuk membantu melindungi pulau itu.

Secara terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping mengungkapkan, Taiwan akan membeli rudal anti-kapal AGM-84 Harpoon dari AS untuk meningkatkan pertahanan kawasan pesisirnya.

Chang mengatakan kepada legislatif Taiwan pekan lalu, militer akan segera membuat permintaan resmi ke Washington dan berharap untuk mendapatkan rudal pada tahun 2023, tanpa menentukan jumlah rudal yang ingin dibeli pulau itu.

Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus dikembalikan ke daratan, dengan paksa jika perlu.

Mereka telah mengadakan serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan dan menangguhkan pertukaran lintas-selat resmi sejak Tsai Ing-wen, dari Partai Progresif Demokratik yang berpihak pada kemerdekaan, terpilih sebagai presiden pada tahun 2016 dan menolak untuk menerima prinsip satu-China.

Tsai, yang memenangkan masa jabatan empat tahun kedua dalam kemenangan besar dalam pemilihan presiden Januari, bersumpah dalam pelantikannya pada 20 Mei untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan pulau itu untuk membangun senjatanya sendiri dan meningkatkan kemampuan pertahanannya dalam menghadapi ancaman dari Beijing.

Pada hari Selasa, ia diperkirakan akan meluncurkan kapal patroli kelas-tonase-kelas CG-160 yang dikelola oleh Administrasi Coastguard Administrasi Tiongkok dalam sebuah upacara di kawasan pembuatan kapal CSBC di kota pelabuhan selatan Kaohsiung.

"Setelah kapal diluncurkan, kami akan melakukan berbagai macam pengujian fasilitas dan peralatan kapal sebelum mengirimkannya ke Administrasi Coastguard Nasional pada akhir tahun ini," jelas Wei Cheng-tzu, wakil presiden eksekutif CBSC kepada South China Morning Post.

kapal perang China
kapal perang China (AFP)
Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved