Update Virus Corona Minsel
Petugas Jaga Perbatasan Dapat Dana Operasional dari Tiap Puskesmas
Hingga saat ini sudah 4 warga Minsel yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona dengan dua pasien di antaranya sudah meninggal dunia
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Hingga saat ini sudah 4 warga Minsel yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona dengan dua pasien di antaranya sudah meninggal dunia.
Sebelum merebaknya kasus covid-19 di daerah, Pemkab Minsel sudah menyiagakan personel dari Dinas Kesehatan (Dinkes) yang 'dibackup' anggota TNI-Polri untuk menjaga delapan posko perbatasan Minsel.
Para petugas-petugas inilah yang menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran virus corona. Setiap orang yang masuk ke Minsel akan dicek suhu tubuhnya, diminta surat kesehatan serta akan disemprot cairan disinfektan pada kendaraan.
Diketahui ada delapan posko perbatasan di Minsel yakni Senduk-Munte, Rap-rap – Pinasungkulan, Tangkuney-Timbukar. Tareran- Tombasian, Ranoketang Tua – Lobu, Beringin-Kalait, Sinisir-Guaan dan Jembatan Poigar.
• Kepala Dinkes Minsel: Sudah Ada 2 Pasien Covid-19 yang Meninggal
Bagi petugas medis yang berjaga di perbatasan ada dana operasional yang disediakan oleh masing-masing puskesmas tempat mereka bekerja.
Seorang petugas medis yang diwawancarai Selasa (2/6/2020) mengatakan, untuk dana insentif dari pemerintah daerah tidak ada. "Tapi ada BOK (dana operasional) dari puskesmas. Kami ambil di situ," ujarnya tanpa mau merinci besaranya.
Dana operasional itu digunakan untuk biaya perjalanan mereka dari puskesmas atau rumahnya ke tempat jaga posko perbatasan.
• Bersiap Hadapi Pilkada Desember 2020, KPU Bolsel Tunggu Rancangan Jadwal Tahapan Pilkada
Sementara itu personel yang bertugas memakamkan PDP dan pasien covid-19 mengaku selama ini mereka tak punya insentif. "Kami bekerja tanpa insentif," ujar dia.
Dia mengatakan anggaran itu setahunya tidak ada. Namun dia berharap pemerintah bisa nemberikan asupan vitamin saat sebelum dan sesudah mereka bertugas memakamkan PDP dan pasien covid-19.
"Karena sebelum kami bertugas di lapangan (memakamkan orang) kami harus siap stand by dan tidak diperkebankan untuk istirahat. Kalau ada pasien yang dimakamkan pagi-pagi kami harus stand by dari malam," ujar petugas yang meminta namanya disimpan.