Penghapusan PPN Cengkih
Kadis Perkebunan Sebut Petani akan Rasakan Dampak Positif Penghapusan PPN untuk Cengkih
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyuarakan langsung ke pemerintah pusat agar bisa memenuhi kebijakan tersebut
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Desakan penghapusan pengenaan pajak Pertambahan Nilai (PPN) hasil pertanian dan perkebunan terus mengemuka. Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyuarakan langsung ke pemerintah pusat agar bisa memenuhi kebijakan tersebut.
Kebijakan ini akan mempengaruhi komoditas andalan Sulut yakni kopra dan cengkih.
Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan, sejauh baru kelapa sawit yang dapat.
"Pak Gubernur kejar hal ini pusat agar komiditas cengkih dan kopra juga bisa dihapuskan PPN. Karena baru kelapa sawit saja yang dapat, tidak diikuti komoditas lain, " kata Refly kepada tribunmanado.co.id, Selasa (2/6/2020)
Jika kebijakan ini diberlakukan dampaknya nanti akan dirasakan petani. Hal ini akan menjadi angin segar bagi niaga cengkih dan kopra.
• RINCIAN 15 Kasus Positif Covid-19 di Sulut, Total Kasus Membludak Jadi 354
PPN ini dikenakan kepada pedagang, untuk menjaga margin keuntungan, maka harga beli di tingkat petani juga ikut terpengaruh.
Dengan penghapusan PPN ini maka akan diikuti perbaikan harga di tingkat petani, nantinya dirasakan manfaatnya.
"Otomatis harga jadi lebih baik di tingkatan petani, " ujarnya.
Cengkih termasuk komoditas andalan di Sulut, dengan perkiraan luas lahan 72.000 hektare
Harga komoditas cengkih saat ini di tingkat petani dikisaran Rp 70.000.
• Rica, Tomat dan Bawang Putih Picu Deflasi Manado di Bulan Mei 2020
Refly mengatakan, beberapa tahun belakangan memang produksi Sulut termasuk rendah
"Tahun lalu sekitar 4.000 ton, tahun ini diperkirakan 3.000 ton lanjutan dari panen tahun lalu, " sebutnya.
Di masa jaya panen cengkih dari sisi produksi pernah menyentuh 16.000 ton, namun makin berangsur turun.
Produktivitas ini terpengaruh karena banyak tanaman pohon tua, sehingga butuh peremajaan
• James Kojongian: New Normal Perlu Ada Sosialisasi Kepada Masyarakat
Daerah tertentu teelrus bertahan jadi sentra cengkih, namun di daerah lain produktifitas menurun.