Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Donald Trump

Dikawal Ketat Secret Service, Trump Keluar dari Persembunyian, Menuju Gereja & Pegang Kitab Suci

Trump disembunyikan oleh Secret Service saat gedung putih tempatnya berkantor didemo para pemprotes.

Editor:
Istimewa
Presiden AS Donald Trump dikawal ketat Secret Service dan polisi ketika berjalan kaki di sekitar gedung putih. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Menurut informasi yang ada, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya.

Trump dikabarkan keluar dari tempat persembunyiannya di sebuah bungker gedung putih yang ada di Washington DC.

Dikawal ketat oleh pasukan pengaman peresiden Secret Service, Donald Trump terlihat berjalan di sekitaran gedung putih menuju sebuah gereja, yang letaknya tak jauh dari kantornya.

Trump terlihat berjalan kaki sepanjang jalan yang dindingnya dipenuhi coretan-coretan para pemprotes.

Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump berjalan melewati tembok yang dicoret-coret pendemo ketika menuju Gereja Episkopal St John's yang lokasinya tak jauh dari Gedung Putih. (AFP)

Dia berjalan menuju ke gereja.

Di sana, Trump tampak memegang dan memperlihatkan kitab suci Alkitab kepada media.

Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker.
Unjuk rasa di depan Gedung Putih, AS, yang merupakan aksi protes atas kematian pria kulit hitam, George Floyd. Aksi unjuk rasa yang terjadi ini membuat Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. (Sky News)

Sebelumnya diberitakan, Trump disembunyikan oleh Secret Service saat gedung putih tempatnya berkantor didemo para pemprotes.

Pemicu unjuk rasa

Unjuk rasa berlatar belakang isu rasial itu dipicu tewaskan George Floyd, pria kulit hitam, setelah lehernya ditekan dengan dengkul oleh polisi berkulit putih di Minneapolis, Negara Bagian Minnesota, Senin (25/5/2020).

Insiden itu memicu unjuk rasa besar-besaran yang meluas hingga wilayah-wilayah lain di AS.

Bahkan, unjuk rasa serupa sebagai protes atas kebrutalan polisi terhadap Floyd juga digelar di luar negeri, seperti di London, Berlin, dan kota-kota lain.

Di Washington DC, kota tempat lokasi Gedung Putih, unjuk rasa berubah menjadi ajang kekerasan, membuat aparat keamanan terkejut.

Aparat memberlakukan kesiagaan tertinggi di kompleks Gedung Putih untuk pertama kali sejak serangan teror 11 September 2001.

"Gedung Putih tidak berkomentar mengenai protokol dan keputusan keamanan," kata Judd Deere, juru bicara Gedung Putih.

Bagian Pengawal Kepresidenan juga tidak bersedia mengungkap cara dan metode operasi pengamanan presiden.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved