Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Inggris Bersumpah Akan Tetap Bertanggung Jawab Kepada Hong Kong, AS Malah Menghapus Hak Istimewa

Terkait kisruh isu Hong Kong makin meluas. Setelah Amerika Serikat dan China bersitegang, Inggris pun kini ikut turun tangan.

Editor: Glendi Manengal
Google.com
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait kisruh isu Hong Kong makin meluas. Setelah Amerika Serikat dan China bersitegang, Inggris pun kini ikut turun tangan.

Menurut laporan dari Reuters, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan negaranya tidak akan berpaling dari tanggung jawab terhadap Hong Kong.

Bahkan Ia pun mengulangi tawaran London untuk perpanjangan hak visa sebagai tanggapan atas dorongan China untuk memaksakan undang-undang baru di bekas jajahan Inggris tersebut.

Helmy Yahya Cerita Setelah Dicopot Jadi Dirut TVRI Malah Ketiban Rezeki, Jadi Pengalaman Hidup

Ungkap Kecurigaan Seminar Pemecatan Presiden, Zainal Arifin: Ada Pihak yang Sengaja Buat Isu Teror

TERUNGKAP Ini Pengakuan China Soal Covid-19, Ternyata Bukan dari Pasar Tradisional, Lalu Darimana?

"Jika China menindaklanjuti dengan undang-undang keamanan nasional ini, kami akan memberikan kepada orang-orang yang memegang paspor BNO (paspor Nasional Britania Raya) untuk datang ke Inggris," kata Raab kepada BBC.

Namun ia menambahkan bahwa hanya sebagian kecil dari mereka benar-benar akan datang ke Inggris.

"Kami tidak akan menutup mata, kami tidak akan mengalihkan pandangan dari tanggung jawab kami kepada orang-orang Hong Kong," tegasnya.

Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan Presiden AS Donald Trump
Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam dan Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst dan REUTERS/Tyrone Siu)

Berbeda dengan Amerika Serikat

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia sudah memerintahkan pemerintahannya untuk memulai proses menghilangkan perlakuan khusus bagi Hong Kong untuk menghukum China seiring rencananya untuk memberlakukan undang-undang keamanan baru di sana. 

Melansir Reuters, dalam pengumumannya saat konferensi pers Gedung Putih, Trump mengarahkan beberapa retorika terberatnya terhadap China, dengan mengatakan bahwa hal itu melanggar kata-kata tentang otonomi Hong Kong.

Trump menyebut ini sebuah tragedi bagi rakyat Hong Kong, China dan dunia. Sebelumnya, Trump juga menyerang terkait penanganan pandemi virus corona di Beijing, yang dimulai di kota Wuhan, China. Trump mengatakan akibat "penyimpangan" yang dilakukan, China harus bertanggung jawab atas penderitaan besar dan kerusakan ekonomi di seluruh dunia.

"Kami akan mengambil tindakan untuk mencabut perlakuan istimewa Hong Kong sebagai wilayah pabean dan perjalanan yang terpisah dari seluruh Tiongkok," kata Trump. Dia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi pada individu yang dianggap bertanggung jawab atas hilangnya kebebasan di Hong Kong

Trump mengatakan, "Pengumuman ini akan mempengaruhi berbagai perjanjian yang kita miliki dengan Hong Kong, mulai dari perjanjian ekstradisi AS untuk mengekspor kontrol pada teknologi penggunaan ganda dan lebih banyak lagi, dengan sedikit pengecualian."

"Tindakan kami akan kuat, tindakan kami akan berarti," tambah Trump seperti yang dikutip Reuters.

Trump tidak memberikan kerangka waktu untuk tindakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ia mungkin mencoba untuk membeli waktu sebelum memutuskan apakah akan menerapkan langkah-langkah paling drastis yang telah menarik perlawanan kuat dari perusahaan AS yang beroperasi di wilayah tersebut.

Trump juga mengatakan, dirinya akan mengeluarkan pengumuman pada hari Jumat untuk lebih melindungi penelitian penting universitas dengan menghentikan masuknya warga negara asing dari China yang diidentifikasi sebagai risiko keamanan potensial.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved