NEWS
Fahri Hamzah Prihatin Kematian George Floyd, Sentil Aparat di Indonesia: Jangan Berlebihan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi Aksi kekerasan yang dilakukan Kepolisian Minneapolis terhadap George Floyd.
Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan keramahan di tengah tantangan, bukan justru menyulitkan dan menambah konflik di masyarakat.
"Sekedar mengingatkan agar ruang publik kita tetap menjadi medium bagi keramahan negara kepada warganya. Kita memang pakai masker tapi kita harus tetap tau cara tersenyum. Keramahan negara adalah jalan bagi kita untuk bersatu menghadapi tantangan. Negara jangan tegang," ungkap Fahri Hamzah.
"Pemerintah harus menjadi medium bagi keramahan negara. Jadilah yang rendah hati, lemah lembut dan bersahabat. Dalam kesulitan ada kemudahan dan ada hikmah, mari kita bersatu dan menyatukan. Jangan menjadi medium pertengkaran. Negara dan pemerintah harus cerdas dan dewasa," tambahnya.
Kesewenang-wenangan Aparat
Tidak hanya Fahri Hamzah, kekerasan terhadap Floyd juga dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Dirinya menilai kebrutalan Kepolisian yang rasialis memicu kemarahan warga Amerika Serikat.
Kasus Floyd pun diungkapkan Fadli Zon menjadi bukti kesewenangan kekuasaan dapat mudah terjadi.
Bahkan bagi negara sangat maju seperti Amerika Serikat sekalipun.
"Kebrutalan oknum polisi rasialis n diskriminatif spt ini tentu saja membuat rakyat AS marah. Bahkan di negara maju pun mereka yg pegang senjata tp tak disiplin mudah sekali sewenang2 abuse of power," ungkap Fadli Zon.
"Aparat yg rasialis diskriminatif adalah #penjahatberseragam," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, tewasnya George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika pada 25 Mei 2020 lalu, kini menjadi sorotan dunia setelah videonya viral di media sosial.
Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat.
Namun, penangkapan Floyd dinilai sangat kejam.
Seorang anggota Kepolisian menekan lehernya dengan lutut, sedangkan seorang lainnya menekannya pada bagian punggung.
Padahal, dalam video yang terekam dan tersebar luas lewat media sosial, Floyd terlihat tengkurap di aspal dengan posisi tangan diborgol di belakang pinggang.
