Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sam Ratulangi

Kisah Sam Ratulangi, Sosok Pahlawan yang Terlibat dalam Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945

Nama lengkap Sam Ratulangi adalah Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, berasal dari Manado, Sulawesi Utara.

Editor:
Biografi Sam Ratulangi
Sam Ratulangi dan Soekarno 

Menurutnya, kata Indonesia mengandung semangat persatuan dalam mencapai sebuah kemerdekaan.

Di tahun 1922, Bersama dengan Ir Crane, Douwes Dekker dan Suwardi Suryaningrat, Sam Ratulangi mengadakan rapat besar di Bandung.

Dalam rapat itulah istilah ‘Indonesia’ mulai diperkenalkan oleh Sam Ratulangi sebagai alat untuk membangkitkan semangat dalam meraih kemerdekaan.

Dalam rapat itu juga ditegaskan perlunya zelf gouvernement atau pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia.

Selama hidupnya, Sam Ratulangi banyak mendirikan organisasi sosial membantu sesamanya.

Sam Ratulangi menetap di Manado sekitar tahun 1924.

Ia menghapuskan sistem kerja paksa pada rakyat Minahasa dan membuka transmigrasi ke Minahasa Selatan saat menjabat sebagai sekretaris Dewan Minahasa (Minahasa Raad) pada tahun 1924 hingga 1927.

Di tahun 1927, Sam ratulangi bergabung di Volksraad atau lebih dikenal sebagai dewan rakyat atau lembaga perwakilan rakyat Indonesia.

Ia merupakan perwakilan dari Minahasa.

Di lembaga ini, Sam ratulangi memperjuangankan dan membela hak-hak dari rakyat Indonesia ketika itu yang tertindas dan perjuanganya dalam mencapai sebuah kemerdekaan.

Di Volksrad, Sam Ratulangi berpidato keras mengenai ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda kepada Indonesia :

….HAPUSKAN PERBEDAAN ANTARA BANG­SA BELANDA DENGAN BANGSA INDONESIA. SUNGGUH AMAT BANYAK HAL-HAL YANG TIDAK ADIL YANG DIRASAKAN OLEH BANGSA INDONESIA, BAIK DI BIDANG POLITIK, EKO­NOMI, PENDIDIKAN MAUPUN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. PERBEDAAN-PERBEDAAN ITU HARUS SEGERA DITIADAKAN

Sam Ratulangi di tahan selama empat bulan di penjara Sukamiskin, Bandung. Perkaranya karena ongkos jalan (declaratie) yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Namun dibalik itu, hal tersebut hanya upaya dari pemerintah kolonial dalam menjauhkan rakyat dari pengaruh Sam Ratulangi.

Karya Sam Ratulangi berupa hasil pemikirannya ia tuangkan dalam tulisan-tulisannya yang dimuat di majalah Peninjauan. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved