Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Hadapi Virus Corona

New Normal: Awalnya Terpaksa Lalu Jadi Biasa?

Jika diperhatikan, sudah cukup banyak aktivitas yang menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang.

Editor: Isvara Savitri
Freepik.com
Ilustrasi - Pola hidup baru (new normal) di tempat kerja 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Hampir seluruh warga dunia akan menghadapi new normal di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Dr. Muhammad Atoillah Isfandiari dr., M.Kes, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair Surabaya, new normal itu sebuah pola hidup baru yang awalnya terpaksa, lalu kemudian jadi biasa.

Nah, apakah di Indonesia kita mudah menjalani hidup dengan pola new normal?

Atoillah menyebut new normal itu mengandung dua dimensi, yaitu personal dan komunitas.

“Kalau dimensi personal tak mungkin diberi aturan, lebih kepada kesadaran setiap orang. Tapi kalau komunitas, harusnya memang bisa dibuat aturan untuk dipatuhi,” kata Atoillah.

Atoillah mencontohkan, dimensi personal itu misalnya tentang interaksi antar-manusia dan kebiasaan bersalaman saat bertemu.

Ini akan sulit dilarang, mengingat kebiasaan kita selama ini. Jadi kepatuhannya butuh waktu lama.

Sedangkan dimensi komunitas, pemerintah bisa bikin aturan tentang berkumpulnya orang dan harus dipatuhi.

Memang, mau tak mau pandemi Covid-19 membuat kita jadi punya kebiasaan baru.

Jika diperhatikan, sudah cukup banyak aktivitas yang menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang.

Paling enggak dalam kurun waktu tiga bulan belakangan ini. Dan itu terjadi hampir di seluruh dunia.

Kegiatan yang banyak dilakukan di rumah menumbuhkan rutinitas baru seperti kebiasaan belanja online yang makin meningkat.

Kalau tadinya kita belanja online untuk beli skin caremakeup, pakaian, sekarang kita juga beli online untuk beras, minyak goreng, bahkan sayuran.

Dan ini diikuti dengan aturan “tanpa bersentuhan” dengan kurir atau penyedia jasa pengantaran.

Untuk urusan kesehatan, alih-alih ke rumah sakit dengan bayang-bayang risiko penularan Covid-19, banyak yang beralih ke layanan konsultasi kesehatan online.

Halaman
12
Sumber: Nova
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved