Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Guru Besar UI Ungkap Alasan Terdakwa Pilih Siram Air Keras Ketimbang Membunuh Novel Baswedan

Fakta terbaru kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terungkap.

Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ronny Bugis 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Fakta terbaru kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terungkap.

Terdakwa Rahmat Kadir Mahulette lebih memilih menyiramkan air keras dibanding membunuh penyidik senior Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Hal ini dungkap Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hamdi Muluk MSi.

Dia mengatakan hal tersebut diketahuinya saat mewawancarai langsung kedua terdakwa di Bareskrim Polri dalam

kapasitasnya sebagai ahli.

Dalam wawancara itu, Rahmat Kadir mengaku hanya ingin memberikan pelajaran kepada Novel Baswedan.

"Kenapa kamu tidak membunuh sekalian?"

"Kata dia, oh bisa saja, saya itu Satuan Brimob."

"Saya ingin melihat, 'tuh nyaho sih lu' kalau kata anak sekarang gitu."

"Ingin kasih pelajaran begitu," ungkap Hamdi saat menjadi saksi ahli di PN Jakarta Utara, Kamis (28/05/2020).

Hamdi mengatakan, Rahmat Kadir memang telah lama obsesif dengan sosok Novel Baswedan.

Selama ini, Rahmat Kadir kesal melihat perilaku Novel Baswedan yang dinilai sok suci dan mengkhianati institusi Polri.

"Dia hanya dilihat di televisi. Dia lihat orang ini kok dia tidak suka."

"Petantang-petenteng itu bahasa dia."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved