Meme Luhut untuk Mahfud MD, Virus Corona Seperti Istri, Tak Bisa Ditaklukkan Tapi Hidup Berdamai
Mahfud MD lantas menjelaskan kenormalan baru tersebut dibuat untuk menghadapi sesuatu yang tidak bisa dihindari, dalam hal ini pandemi Covid-19
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wacana penerapan new normal dibahas Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Mahfud MD sempat mengaitkannya dengan meme yang diberikan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara Halalbihalal Idul Fitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas 11 Maret, Selasa (26/5/2020), yang disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube Universitas Sebelas Maret.
Awalnya, Mahfud MD membahas makna Syawal yang menurutnya berarti peningkatan.
"Syawalan itu move on. Jangan terkurung oleh satu situasi, karena situasi yang statis itu tidak akan menyebabkan Anda maju."
"Oleh karena itu dikatakan syawal."
"Orang mengatakan syawal dong, mulai dari cara baru."
"Kalau istilah sekarang, nah mumpung ada ini, saya mau masuk ke yang ada."
"Istilah sekarang itu namanya new normal," tutur Mahfud MD.
Mahfud MD lantas menjelaskan kenormalan baru tersebut dibuat untuk menghadapi sesuatu yang tidak bisa dihindari, dalam hal ini pandemi Covid-19.
Ia menjelaskan, yang dimaksud kenormalan baru adalah mulai bekerja sambil tetap menerapkan protokol kesehatan, antara lain mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan.
Di tengah uraiannya, ia pun sempat menyisipkan pengalamannya ketika dikirimi meme dari Luhut terkait Covid-19.
Ia mengungkapkan, meme yang disampaikan Luhut kepadanya ditulis dalam Bahasa Inggris.
Mahfud MD mengungkapkan, meme tersebut mengibaratkan Virus Corona sebagai istri, dalam kaitannya dengan new normal.
"Saya kemarin mendapat meme dari temen, dari Pak Luhut Panjaitan, itu begini."
"Judulnya itu dalam Bahasa Inggris. Corona is like your wife. In easily you try to control it, then you realize that you can't. Than you learn to live with it."
"Corona itu seperti istrimu, ketika kamu mau mengawini, kamu berpikir kamu bisa menaklukkan dia."
"Tapi sesudah menjadi istrimu, kamu tidak bisa menaklukkan istrimu."
"Sesudah itu, than you learn to live with it. Ya sudah, sudah begitu," beber Mahfud MD.
Meski begitu, ia mengatakan pemerintah belum mengambil keputusan terkait new normal.
"Dan kita harus mengambil keputusan yang terbaik."
"Bagaimana yang terbaik, mari kita diskusi, belum ada keputusan soal itu, semua masih dalam wacana dan kontroversi masih ada."
"Dan kita harus terbiasa, harus menghadapi itu," papar Mahfud MD.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi ) mengatakan pemerintah menginginkan masyarakat tetap produktif dan aman di tengah darurat Covid-19.
Masyarakat tetap dapat beraktivitas namun aman dari penularan Covid-19.
"Ya beraktivitas, ya," ujar Presiden dalam video yang diterima Tribun, Jumat (15/5/2020).
Menurutnya, lambat laun masyarakat harus berkompromi dengan Covid-19.
Masyarakat harus hidup berdampingan dengan Corona.
Karena berdasarkan laporan WHO, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina itu tidak akan hilang.
"Karena informasi terakhir dari WHO, yang saya terima, bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai, atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang."
"Artinya, sekali lagi kita harus berdampingan hidup dengan Covid."
"Sekali lagi yang penting masyarakat produktif dan aman dari Covid," tuturnya.
Berdamai dengan Covid-19 menurut Presiden bukan berarti bahwa masyarakat menyerah terhadap penyebaran virus yang hampir menyebar di seluruh negara di dunia itu."
"Melainkan, masyarakat harus menyesuaikan diri dengan penyebaran virus tersebut.
"Kita lawan keberadaan virus Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat, yang harus kita laksanakan," jelasnya.
Pemerintah, menurut Presiden, akan mengatur kehidupan masyarakat akan kembali normal secara bertahap, menyesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan.
Keselamatan masyarakat menurutnya harus tetap menjadi prioritas.
"Ini bukan dilema. Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini."
"Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal, atau tatanan kehidupan baru."
"Tapi kehidupan yang berbeda itu bukan kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan."
"Kita kembalikan produktivitas kita dengan optimisme, karena kita juga tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan," paparnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah belum akan melonggarkan protokol kesehatan PSBB dalam menghadapi penyebaran Covid-19.
Pemerintah akan terlebih dahulu melihat perkembangan penyebaran Covid-19 sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
"Belum ya. tetapi kita ingin terus akan melihat angka-angka."
"Akan melihat fakta-fakta di lapangan," kata Presiden.
Menurutnya, keputusan atau kebijakan dalam menghadapi penyebaran Covid-19 harus dikaji dengan matang.
Sehingga, tidak keliru dalam penerapannya di lapangan.
"Intinya, kita harus sangat hati-hati."
"Jangan sampai kita keliru memutuskan, jangan sampai keliru memutuskan," tegas Presiden.
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah ingin masyarakat produktif kembali.
Masyarakat tetap berpenghasilan namun tetap aman dari penularan dengan menjaga protokol kesehatan.
" Tetapi, kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini."
"Kondisi yang terkena PHK, kondisi masyarakat yang tidak berpenghasilan lagi."
"Ini harus dilihat. Kita ingin masyarakat produktif dan tetap aman dari Covid," cetusnya. (Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Luhut Kirim Meme ke Mahfud MD: Covid-19 Seperti Istri, Kita Pikir Bisa Ditaklukkan, Ternyata Tidak