Update Virus Corona
WHO Umumkan Penangguhan Semua Percobaan Hidroksiklorokuin untuk Obat Covid-19
Uji obat hidroksiklorokuin adalah bagian dari uji klinis Internasional yang disponsori oleh WHO di 17 negara.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam konferensi pers pada Senin (25/5/2020), Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan untuk sementara waktu menangguhkan uji coba hidroksiklorokuin sebagai kandidat obat Covid-19.
Uji obat hidroksiklorokuin adalah bagian dari uji klinis Internasional yang disponsori oleh WHO di 17 negara.
Kepala ilmuwan Dr. Soumya Swaminathan menjelaskan bahwa uji coba diawasi oleh dewan ahli dan monitor keamanan data independen.
Pada akhir pekan lalu, panitia merapatkan obat hidroksiklorokuin yang juga dikonsumsi oleh Presiden AS, Donald Trump.
Dalam rapat itu, mereka akhirnya menangguhkan uji coba hidroksiklorokuin sehubungan dengan ketidakpastian tentang obat tersebut.
"Kita harus sangat berhati-hati dan akhirnya menangguhkan pendaftaran uji coba hidroksiklorokuin," kata Dr. Swaminathan dilansir Business Insider, Selasa (26/5/2020).
Sebagai gantinya, WHO akan melihat data dari uji coba sebelumnya dan terus mengumpulkan bukti terkait kemanjuran dan keamanan obat hidroksiklorokuin.
Swaminathan menekankan pentingnya melanjutkan penelitian yang dilakukan dengan baik dalam jumlah yang cukup besar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan andal.
Dia menyampaikan, tindakan penangguhan ini hanya sementara dan sekitar dua minggu lagi dewan akan bertemu lagi untuk meninjau data.
"Prosesnya adalah praktik standar, dan jika tidak ada bahaya yang ditemukan, penggunaan secara acak akan terus berlanjut," kata Direktur Eksekutif Dr. Michael Ryan.
Hidroksiklorokuin yang disetujui FDA pada 1955, digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, lupus, dan malaria.
Pekan lalu, Presiden Trump mengumumkan bahwa dia mengonsumsi obat setiap hari untuk mencegah COVID-19.
Dalam sepucuk surat, dokter pribadi Trump mengatakan, hidroksiklorokuin memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibanding risikonya.
FDA mengatakan masyarakat umum tidak boleh mengambil obat untuk mengobati atau mencegah COVID-19 di luar rumah sakit atau memantau uji coba, karena itu dapat berinteraksi dengan obat-obatan umum dan menyebabkan irama jantung yang tidak teratur.
Dalam studi terbesar terkait efektivitas hidroksiklorokuin dalam mengobati COVID-19, pasien yang menerima obat memiliki risiko kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak.