Bahar bin Smith Buka Suara dari Nusakambangan, Ungkap Perlakuan Pihak Lapas Kepadanya
Habib Bahar bin Smith memberi informasi terkait kondisinya saat ini memberikan pengakuan terkait kondisinya di Lapas Nusa Kambangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Habib Bahar bin Smith memberi informasi terkait kondisinya saat ini memberikan pengakuan terkait kondisinya di Lapas Nusa Kambangan.
Bahar bin Smith mengaku dalam keadaan yang sehat dan baik-baik saja.
Baik mulai saat berada di Lapas Gunung Sindur maupun saat dipindahkan di Nusakambangan.
"Alhamdulillah saya ingin sampaikan bahwsannya saya mulai dari pertama kali di Pondok Pesantren diambil oleh pihak lapas, kemudian dibawa ke lapas Gunung Sindur, dari Gunung Sindur dibawa ke sini di lapas Batu Nusakambangan," jelasnya seperti video yang diunggah oleh kanal Youtube
tvOneNews, Minggu (24/5/2020).
"Mulai dari saat itu sampai sekarang saya berada dalam keadaan sehat walafiat, alhamdulillah, " ujar Bahar bin Smith.
"Dan mulai dari saat itu sampai sekarang saya diperlakukan dengan baik."
Menurut Bahar bin Smith, apa yang didapat selama di lapas justru sebaliknya.
Dirinya mengaku mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari petugas lapas.
Disebutnya tidak ada perlakuan yang melanggar prosedur dan SOP.
"Saya diperlakukan dengan bagus, saya diperlakukan sesuai dengan prosedur, sesuai dengan SOP, " lanjutnya.
"Seluruh para petugas-petugas yang terkait dengan masalah lapas, baik di Gunung Sindur, di sini semuanya melayani saya dengan sesuai standar yakni tidak ada seperti kabar-kabar di luar sana, bahwasannya saya dipukuli, bahwasannya saya bonyok-bonyok, tidak ada itu," tegasnya.
Bahar bin Smith kemudian mengungkapkan bahwa seandainya pun ada perlakuan yang tidak menyenangkan, dirinya mengaku pastinya tidak akan tinggal diam.
Menurutnya, sikapnya akan mengikuti sesuai dengan perlakuan yang ia terima.
Ketika mendapatkan perlakuan yang sangat baik, maka juga akan membalas dengan bersikap lebih baik.
Dan kondisi itulah yang saat ini didapat Bahar bin Smith di Lapas Nusakambangan.
"Sebab keluarga saya juga tahu, saya orangnya bagaimana."
"Saya ini orangnya seperti bola karet yang di mana semakin dipencet dan semakin ditekan bukan semakin menunduk, akan tetapi semakin jadi," kata Bahar bin Smith.
"Jadi petugasnya baik semua kepada saya, tidak ada yang memukul, semuanya bicara baik, bicara bagus, bicara lembut," sambungnya.
"Dan saya juga sebagai warga binaan yang baik ketika petugas baik kepada saya, maka saya berlaku lebih baik lagi," pungkasnya.
Simak videonya:
Keterangan Pengacara
Tokoh Bahar bin Smith dianggap telah melanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan diduga melakukan ceramah provokatif.
Akibatnya program asimilasi Bahar bin Smith dicabut dan mau tak mau harus kembali mendekam kembali di penjara.
Menanggapi hal itu, pengacara Bahar bin Smith, Aziz Yanuar menilai bahwa ceramah provokatif itu bersifat subjektif.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/5/2020), Aziz Yanuar juga sempat menantang agar mau mendengar ceramah Bahar bin Smith.
Aziz menilai pemerintah sensitif pada ceramah Bahar.
"Jadi mereka ini menginterpretasikan begitu lo, sensitifnya berlebihan," sambungnya.
Lebih lanjut Aziz menambahkan, kritik bukan berarti membenci.
Menurutnya, kritik adalah bentuk kepedulian terhadap pemerintah.
"Yang kedua, saya sedikit keluar dari sisi hukum bahwa kalaupun memang betul yang dimaksud adalah Pemerintah Republik Indonesia perlu dicermati seksama."
"Isinya adalah mengkritik, mengkritik itu sangat berlawanan dengan membenci dan menyebar permusuhan. Justru orang-orang seperti Habib Bahar menyuarakan kritik ini adalah peduli terhadap pemerintah," ucap dia.
Lalu, Aziz menantang agar ceramah Bahar itu didengarkan lagi.
Dalam ceramah itu, Aziz menilai bahwa Bahar berusaha membela rakyat kecil.
"Bisa didengarkan ulang lagi bahwa yang dimaksud adalah Beliau mengatakan bahwa pemerintah dan pejabat itu tidak berkorban untuk rakyat."
"Melainkan rakyat yang berkorban untuk mereka dan partai dan semacam-macamnya yang seperti dijelaskan," ungkapnya.
Selain itu, ceramah Bahar disebut juga menyoroti sejumlah permasalahan yang kini tengah terjadi.
Misalnya kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Faktanya kan betul BPJS dinaikkan, kemudian di tengah kondisi seperti ini. Kemudian, harga BBM dunia turun drastis, tidak turun di Indonesia. Kemudian banyak impor, banyak merugikan rakyat Indonesia yang rakyat kecil."
"Apa yang salah dari statement itu?" ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Penjelasan Bahar bin Smith di Nusakambangan pasca Beredar Kabar Dapat Perlakuan Tidak Baik di Lapas