Berita Heboh
Bupati Pecat 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir : Tidak Usah Masuk Lagi, Kita Cari yang Baru
Meski ratusan tenaga medis dipecat, Ilyas Panji Alam menganggap tidak mempengaruhi pelayanan yang diberikan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, INDRALAYA - Sebanyak 109 tenaga medis, Sumatera Selatan, dipecat Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam.
Ke-109 tenaga medis ini bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/05/2020), mereka dipecat karena telah melakukan mogok kerja.
Meski ratusan tenaga medis dipecat, Ilyas Panji Alam menganggap tidak mempengaruhi pelayanan yang diberikan.
Sebagai penggantinya, ia akan melakukan perekrutan tenaga medis yang baru.
“Tidak usah masuk lagi, kita cari yang baru, dengan 109 ini diberhentikan dengan tidak hormat tidak mengganggu aktivitas
rumah sakit,” kata dia saat dikonfirmasi di Kantor Badan Amil Zakat Nasional Ogan Ilir, Kamis (21/5/2020).
Menurutnya, aksi protes yang dilakukan para tenaga medis tersebut dengan melakukan aksi mogok kerja
dianggap tak berdasar.
Sebab, semua tuntutan mereka terkait dengan kebutuhan alat pelindung diri (APD) standar, rumah singgah,
hingga insentif selama ini sudah tersedia.
“Insentif sudah ada, minta sediakan rumah singgah, sudah ada 34 kamar ada kasur dan pakai AC semua, bilang APD minim,
APD ribuan ada di RSUD Ogan Ilir, silakan cek,” jelas Ilyas.
"Apa yang mereka tuntut, semua sudah ada, mereka kerja juga belum kok, baru datang pasien corona sudah bubar
enggak masuk, gimana itu,” jelas Ilyas.
Karena itu, ia tidak ingin mengambil pusing. Dan para tenaga medis yang melakukan aksi protes dengan cara mogok
kerja itu langsung dipecat secara tidak hormat.
“Ya sudah diberhentikan, saya yang menandatangani surat pemberhentiannya,” kata Ilyas.
Ia mengatakan, dari total 109 tenaga medis yang dipecat tersebut terdapat 14 dokter spesialis, delapan dokter umum,
33 perawat berstatus aparatur sipil negara (ASN), dan 11 tenaga honorer di RSUD Ogan Ilir.
Sebelumnya diberitakan, para tenaga medis di RSUD Ogan Ilir tersebut melakukan protes karena berbagai alasan.
Di antaranya mulai APD minim, tidak jelasnya insentif, tidak ada rumah singgah, hingga gaji yang diterima tenaga
medis honorer hanya Rp 750.000 per bulan.
Karena itu, mereka menolak saat diminta untuk melakukan penanganan terhadap pasien corona.
(Kompas.com/Kontributor Ogan Komering Ilir Amriza Nursatria)
BERITA TERPOPULER :
• TAK Banyak yang Tahu, Ternyata Rizal Sempat Minta Videonya Dihapus Agar Ibunya Tak Sedih
• Sosok Paling Berpeluang Jadi Panglima TNI Berdasarkan UU, Bukan Jenderal Andika Perkasa
• Ainul Yaqin Sayangkan Kejadian di Pos PSBB Surabaya: Habib Umar ini Tokoh yang Dihormati
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "109 Tenaga Medis Dipecat, Bupati Ogan Ilir: Tidak Usah Masuk Lagi, Kita Cari yang Baru".
Penulis : Kontributor Ogan Komering Ilir Amriza Nursatria
Editor : Dheri Agriesta