Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teroris

Terduga Teroris Seorang Guru Ngaji Ditangkap Densus 88 Antiteror, Tetangga Terkejut: Dia Imam Kami

Madyasa (40), salah seorang tetangga, disela penggeledahan rumah MT oleh Densus, mengungkapkan, sudah lebih dari 10 tahun MT aktif di masjid.

Editor: Frandi Piring
TribunJabar.id/Firman Suryaman
Polisi menjaga ketat lokasi penggeledahan rumah terduga teroris berinisial MT (37) di Perumahan BSM di Kelurahan/Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (20/5/2020). 

Kemudian, petugas pun mengamankan satu buah target panah yang terlihat sudah usang dan banyak bekas busur panah untuk latihan menembak.

Ketua RT 01 RW 10 Kampung Padasuka, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Cucu Hermawan mengatakan, pihaknya membenarkan salah satu warganya diamankan oleh tim Densus 88 pada Senin (11/5/2020) lalu.

"Iya, ini rumah bapak yang dibawa oleh petugas berpakaian preman yang mengaku sebagai tim Densus. Nah, sekarang banyak polisi berseragam langsung menggeledah rumah keluarganya di sini, dan satu lagi rumah di kelurahan tetangga yang dijadikan tempat istirahatnya," jelas Cucu kepada wartawan di sela-sela penggeledahan, Rabu (13/5/2020).

Dua hari berselang penggeledahan pertama, Densus dengan bantuan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya kembali menggeledah sebuah tempat penyimpanan senjata dan peralatan pelatihan militer di gedung futsal, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/5/2020) malam.

Di tempat itu telah diamankan puluhan senjata tajam berjenis parang dan pisau lempar dilengkapi alat-alat pelatihan semi militer bekas pakai.

Selain senjata tajam, dalam gudang penyimpanan terduga teroris MR (45) asal Indihiang, Kota Tasikmalaya, itu ditemukan alat survival lengkap mulai dari kompas, alat masak, coverbag dan beberapa peta lengkap dengan tanda baca strategi.

"Puluhan senjata tajam dan peralatan survival milik terduga teroris MR (45) asal Tasikmalaya yang sudah diamankan Tim Densus 88 ini peralatan untuk pelatihan semi militer," jelas Anom kepada wartawan saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (15/5/2020) tengah malam.

Selama ini, terduga teroris MR dikenal warga sekitar sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya serta guru ngaji di masjid kampungnya.

"Sepengetahuan kita udah lama beliau tinggal di kampung kami sekitar ada 10 tahun, asalnya Cigalontang, Kabupaten (Tasikmalaya). Kesehariannya sebagai pedagang kopi dan air mineral di depan rumahnya," jelas Cucu kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

Cucu pun mengetahui bahwa selama ini sosok MR dikenal sebagai guru pendidikan keagamaan dan salah satu alumni Pondok Pesantren Ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Sosoknya pun selama ini dikenal santun dan selalu aktif di bidang keagamaan, terutama pada kegaiatan masyarakat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) kampung setempat.

"Selama ini dikenal baik dan dikagumi oleh masyarakat. Dia juga salah seorang pengajar di salah satu SMK swasta di Kota Tasikmalaya," tambah Cucu.

Sebelum ditangkap Densus 88, lanjut Cucu, MR sempat berdiam diri dan bertemu dengan beberapa orang temannya di salah satu rumah kosong di tetangga kelurahannya.

Di lokasi tersebut, terlihat petugas kepolisian hanya mengambil barang bukti berupa senjata mainan tradisional dari bambu yang memakai busur panah, dan memintai keterangan pemilik rumah.

"Selama ini, kami nggak pernah melihat orang-orang yang mencurigakan ke rumah dia. Pergaulan dengan saya juga biasa-biasa dan saya sering membeli air mineral galon ke rumahnya," ujar dia. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terduga Teroris itu Dikenal Baik Tetangga di Kota Tasikmalaya, Dibuatkan Rumah Permanen Inventaris, https://jabar.tribunnews.com/2020/05/20/terduga-teroris-itu-dikenal-baik-tetangga-di-kota-tasikmalaya-dibuatkan-rumah-permanen-inventaris?

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved