Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi Pamer Alkes Karya Anak Bangsa: Dari PCR Test Kit Hingga Mobile Lab BSL-2

Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran produk riset, teknologi dan inovasi untuk percepatan penanganan Corona

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews.com/ Mafani Fidesya Hutauruk
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyaksikan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/05/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran produk riset, teknologi dan inovasi untuk percepatan penanganan Corona yang diproduksi oleh para ilmuwan Indonesia. Peluncuran 9 alat kesehatan (alkes) yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 itu dilakukan bertepatan dengan momen Hari Kebangkitan Nasional, Rabu (20/5).

Sembilan alat kesehatan yang diluncurkan Jokowi yaitu PCR Test Kit, Rapid Test Kit, Ventilator BPPT, ITB, UI, UGM, Imunomodulator, Plasma Convalesence, Mobile Lab BSL-2, AI untuk Deteksi COVID-19, Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), hingga Purifying Respirato.

Dalam sambutannya secara virtual dari Istana Merdeka, Jokowi mengaku sangat bangga karena alat-alat kesehatan itu sudah mulai diproduksi dalam jumlah yang masif. "Kita patut berbangga karena dari tangan anak bangsa, kita mampu menghasilkan karya yang dibutuhkan.

Kemarin saya sudah melihat sendiri ada rapid test, yang waktu saya tanya bisa produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu. Kalau diproduksi langsung jalan. PCR test kit juga sudah uji dan produksi sama di atas 100 ribu," kata Jokowi saat peluncuran secara virtual. 

Sulut Koreksi Data Covid-19 Dunia: Ketambahan 24 Pasien Positif

Jokowi menyebut beberapa kampus di Indonesia juga sudah mulai memproduksi ventilator emergency. Sebagaimana diketahui, ventilator saat ini salah satu yang mendesak untuk pasien Covid-19, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta.

"Ada ventilator emergency yang ini kemarin saya lihat karya ITB, UI, UGM, PT Poly Jaya Medikal, yang sudah mulai membuat ventilator dan ini tinggal produksinya," papar Jokowi. "Kemudian juga ada Bio Safety Level (BSL) 2. Ini juga sudah bisa kita kerjakan sendiri. Ada produk imuno juga sama, bisa kita bikin sendiri. Ada artificial intelligence, deteksi COVID-19 bisa kita kerjakan sendiri," sambungnya. 

Setelah berhasil membuat alkes, Jokowi pun berharap para ilmuwan Indonesia bisa mencari vaksin corona sendiri. "Lebih dari itu kita harus mampu menghasilkan vaksin sendiri. Saya gembira Eijkman mendapatkan data 7 urutan genom virus yang berguna untuk pengembangan vaksin," kata Jokowi.

Jokowi mengaku sangat optimistis dengan perkembangan teknologi kesehatan di dalam negeri. Ia juga menekankan sudah seharusnya masyarakat Indonesia bangga karena ada produk-produk buatan dalam negeri yang bisa dimanfaatkan dalam penanganan virus corona, sehingga, beban pemerintah untuk melakukan kegiatan impor alat-alat kesehatan penanganan COVID-19 bisa diminimalisir.

"Dari yang saya lihat kemarin saya sangat optimis bahwa hal-hal yang dulunya tidak kita pikirkan dan kita impor sekarang kita mandiri karena bisa produksi sendiri," lanjutnya.

Oleh karena itu, Jokowi meminta masyarakat mendukung apa yang sudah dilakukan pemerintah hingga beberapa pihak yang melibatkan diri dalam penanganan virus ini.

"Sudah saatnya masyarakat mulai mencintai produk dalam negeri dan kita harus bangga buatan Indonesia. Kita harus terus-menerus memperbaiki ekosistem bagi tumbuh berkembangnya inovasi dan juga mentalitas bangga pada produk dalam negeri," jelasnya. 

Giliran Presiden Brasil Percaya Pil Kina: Rekomendasikan Obati Virus Corona

New Normal

Sementara itu Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan,  Kemenristek akan terus melakukan inovasi dalam rangka pencegahan virus corona, karena ke depan penyebaran virus corona diprediksi akan berbeda dengan penyebaran yang saat ini terjadi.

"Kalau selama ini tidak pakai masker yang enggak boleh dianggap enteng, nantinya adalah penyebaran dari virus dari barang hidup baik kayu, kain, material lain, teknologi mekanisme membersihkan atau mensterilkan disinfektan menjadi agenda Kemenristek yang penting," tutur Bambang.

Bambang juga mengatakan, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan kepada Kemenristek/BRIN terkait persiapan penerapan New Normal di tengah pandemi virus corona. Fakta jika vaksin corona belum ditemukan, maka warga Indonesia harus beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus corona melalui sebuah tatanan baru yang disebut dengan New Normal. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved