Sulut Koreksi Data Covid-19 Dunia: Ketambahan 24 Pasien Positif
Sulawesi Utara mengoreksi data orang terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) pada Rabu (20/5/2020).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sulawesi Utara mengoreksi data orang terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) pada Rabu (20/5/2020). Dua pasien yang sempat dinyatakan positif ternyata salah. Dua nama yang sama dan satu lagi negatif swab test. Satgas Covid-19 Sulut telah mengklarifikasi ke Satuan Gugus Tugas Covid-19 Pusat.
• AP I Bandara Samrat Salurkan Program Kemitraan ke UMKM Manado di Tengah Pandemi Covid-19
Salah input data ini mengakibatkan jumlah kasus di Indonesia kelebihan 2 kasus. Data itu pun diimput Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Pada wensite WHO https://covid19.who.int tercatat total ada 4.761.559 kasus terkonfirmasi, Indonesia sebanyak 18.496 kasus. Begitu juga di situs https://www.worldometers.info, tercatat 5.016.719 kasus dan Indonesia berjumlah 19.189 kasus.
Sempat dinyatakan ketambahan 26 kasus, Satgas Covid-19 Sulut meralat lagi kasus baru hanya 24 pada Rabu malam. Total ada 150 kasus di Sulut.
Kasus-kasus baru positif Covid-19 berasal dari Bolaang Mongondow, Minahasa dan Manado.
Melalui video conference Rabu malam, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel menjelaskan, ada ketambahan 24 pasien positif Corona (lihat grafis). Sebanyak delapan kasus baru disumbangkan dari kluster Fasilitas Kesehatan (Faskes) B di Kota Manado.
Kemudian ada seorang bayi usia tahun asal Kabupaten Minahasa atau dikenal Pasien 48 telah menulari empat orang dewasa. Beberapa kasus baru juga disumbangkan kluster Pasar Pinasungkulan, Karombasan Manado.
Selain pasien positif, Satgas Covid-19 Sulut juga mencatat orang yang reaktif terhadap rapid test. Dandel mengatakan, pemeriksaan rapid test pada Rabu kemarin, cukup banyak. "Pemeriksaan sampai hari ini adalah 829 orang, baik yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulut maupun oleh kabupaten kota dan rumah sakit (RS)," kata Dandel.
Lanjut dia, dari 829 orang yang diperiksa, ada 23 di antaranya reaktif.
"Total rapit test sampai hari ini berjumlah 15.390 orang dan total yang sampai hari ini berjumlah 419 orang (reaktif)," ujar Dandel.
Jokowi Pamer
Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran produk riset, teknologi dan inovasi untuk percepatan penanganan Corona yang diproduksi oleh para ilmuwan Indonesia. Peluncuran 9 alat kesehatan (alkes) yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 itu dilakukan bertepatan dengan momen Hari Kebangkitan Nasional, Rabu (20/5).
Sembilan alat kesehatan yang diluncurkan Jokowi yaitu PCR Test Kit, Rapid Test Kit, Ventilator BPPT, ITB, UI, UGM, Imunomodulator, Plasma Convalesence, Mobile Lab BSL-2, AI untuk Deteksi COVID-19, Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR), hingga Purifying Respirato.
• Covid-19 Diprediksi Masih di Gelombang Pertama, Gubernur: Belum Tahu Kapan Berakhir
Dalam sambutannya secara virtual dari Istana Merdeka, Jokowi mengaku sangat bangga karena alat-alat kesehatan itu sudah mulai diproduksi dalam jumlah yang masif. "Kita patut berbangga karena dari tangan anak bangsa, kita mampu menghasilkan karya yang dibutuhkan. Kemarin saya sudah melihat sendiri ada rapid test, yang waktu saya tanya bisa produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu.
Kalau diproduksi langsung jalan. PCR test kit juga sudah uji dan produksi sama di atas 100 ribu," kata Jokowi saat peluncuran secara virtual.
Jokowi menyebut beberapa kampus di Indonesia juga sudah mulai memproduksi ventilator emergency.
Sebagaimana diketahui, ventilator saat ini salah satu yang mendesak untuk pasien Covid-19, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta. "Ada ventilator emergency yang ini kemarin saya lihat karya ITB, UI, UGM, PT Poly Jaya Medikal, yang sudah mulai membuat ventilator dan ini tinggal produksinya," papar Jokowi.
"Kemudian juga ada Bio Safety Level (BSL) 2. Ini juga sudah bisa kita kerjakan sendiri. Ada produk imuno juga sama, bisa kita bikin sendiri. Ada artificial intelligence, deteksi COVID-19 bisa kita kerjakan sendiri," sambungnya.
Setelah berhasil membuat alkes, Jokowi pun berharap para ilmuwan Indonesia bisa mencari vaksin corona sendiri. "Lebih dari itu kita harus mampu menghasilkan vaksin sendiri. Saya gembira Eijkman mendapatkan data 7 urutan genom virus yang berguna untuk pengembangan vaksin," kata Jokowi.