Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mutiara Ramadan

Menjaring Malam Kemuliaan

Jika tidak berhati-hati, maka ia akan tergelincir bahkan cedera hingga terguling sampai ke bawah gunung.

Editor: Charles Komaling
zoom-inlihat foto Menjaring Malam Kemuliaan
ist
Supriadi SAg MpdI, Ketua DPW AGPAII Sulut

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." (Q.S. al-Qadr/97:1-5)

Perjalanan waktu membawa umat Islam memasuki paruh terakhir bulan Ramadhan. Ibarat sebuah pendakian, inilah saatnya sang pendaki mulai menuruni gunung.

Jika tidak berhati-hati, maka ia akan tergelincir bahkan cedera hingga terguling sampai ke bawah gunung.

Inilah saatnya orang beriman yang berpuasa diberikan berkah yang luar biasa dengan pahala berlimpah.

Ini semakin memacu mereka untuk bersungguh-sungguh dalam meraih keutamaan Ramadhan.

Begitulah motivasi yang Allah berikan. Tidak tanggung-tanggung, ibadahnya lebih baik dari 1000 bulan atau sekitar 84 tahun.

Namun, Allah merahasiakan kapan tepatnya malam kemuliaan itu dan siapa yang mendapatkannya.

Setidaknya bagi orang beriman yang berpuasa, masih ada tanda-tanda yang bisa dijadikan patokan dalam menggapai malam kemuliaan.

Man jadda wajada, begitulah kata pepatah. Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkannya.

Tentu mustahil bagi mereka yang duduk manis berpangku tangan dengan penuh santai dan berleha-leha.

Ibaratnya, hanya nelayan yang memahami kondisi lautan yang bakal mampu menjaring ikan yang banyak.

Seorang nelayan yang faham kapan saatnya musim ikan, mengerti arus ombak dan tahu kapan waktunya menebar jaring, tentu akan mendapatkan hasil tangkapan yang luar biasa.

Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjaring ikan yang banyak.

Demikianlah orang beriman yang faham dan mengerti waktunya untuk menggapai malam kemuliaan, tentu akan memanfaatkan momen-momen sesuai petunjuk wahyu guna mendapatkan malam yang lebih baik dari 1000 bulan tersebut.

Mudah-mudahan dalam masa-masa pandemi Covid-19 ini, meski segalanya dilakukan dari rumah saja, orang beriman yang berpuasa akan mendapatkan keberkahan dan keutamaan dalam beribadah.

Hari-hari diparuh terakhir Ramadhan akan terasa semakin bermakna dan terus termotivasi dalam menjaring malam kemuliaan. Aamiin. (*)

Oleh: Supriadi SAg MpdI, Staf Pengajar SMA Negeri 1 Manado, Ketua DPW AGPAII Sulut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved