Update Virus Corona Dunia
Inggris Latih 6 Jenis Anjing Endus Covid-19
Medical Detection Dogs sebelumnya telah melatih anjing-anjing untuk mendeteksi jenis kanker tertentu, penyakit parkinson dan malaria.
lihat foto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berhasil memakai ‘jasa’ anjing untuk mendeteksi kanker, para periset di Inggris kini akan melatih hewan tersebut untuk mendeteksi Covid-19 pada seseorang.
Mereka akan segera menguji coba kemampuan anjing untuk mengendus apakah seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak.
Ini dalam upaya untuk mengembangkan cara yang cepat dan non-invasif untuk mendeteksi penyakit itu.
Mengutip warta Voice of America, Minggu (17/05/2020), pemerintah Inggris, Sabtu (16/05/2020), mengatakan, telah memberi dana 606 ribu dolar atau Rp 9 miliar lebih (kurs Rp 14.878) untuk riset itu.
Riset akan dilakukan oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine, Universitas Durham dan sebuah lembaga amal Inggris, Medical Detection Dogs.
"Anjing-anjing bio-deteksi sudah bisa mendeteksi jenis kanker tertentu dan kami meyakini inovasi ini mungkin bisa memberikan hasil-hasil cepat sebagai bagian dari strategi tes yang lebih luas," kata Menteri Inovasi James Bethell.
• Jadi Kasus Infeksi Pertama Pada Hewan di Belanda, Seekor Anjing dan Tiga Kucing Tertular Covid-19
Enam anjing - jenis labrador dan cocker spaniels - akan diberi sampel bau dari pasien Covid-19 dari rumah sakit di London.
Hewan itu akan diajari untuk membedakan bau itu dari orang-orang yang tak terinfeksi.
Medical Detection Dogs mengatakan pihaknya sebelumnya telah melatih anjing-anjing itu untuk mendeteksi jenis kanker tertentu, penyakit Parkinson dan malaria.
• BPOM AS Keluarkan Rekomendasi, Anjing dan Kucing Harus Terapkan Social Distancing, Berikut Alasannya
Apabila berhasil, seekor anjing bisa mengecek hingga 250 orang per jam dan bisa digunakan di tempat umum dan bandara.
Para periset di AS dan Prancis juga berusaha melatih anjing-anjing untuk mendeteksi penyakit itu.
Sejumlah kecil anjing juga diketahui telah terjangkit Covid-19, kemungkinan besar dari pemiliknya, menurut para dokter hewan di AS, Belanda dan Hong Kong. (*)
• Ramadan di AS, Umat Muslim Merenungkan Kembali Hakikat Bulan Suci
• Mogok Kerja, 60 Tenaga Kesehatan Diduga Takut Tangani Pasien Virus Corona
