Virus Corona
Helmy Yahya: Warga Akan Terbiasa dengan New Normal Tapi Akan Merugikan Sektor Bisnis
Helmy Yahya mengatakan, masyarakat akan mulai terbiasa dengan kebiasaan baru seiring dengan pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wabah virus corona sampai saat ini belum ada kepastian akan berakhir kapan.
Bahkan dari pihak WHO sudah memperingatkan bahwa kemungkinan virus corona kemungkinan tidak akan menghilang dan akan menjadi seperti penyakit HIV
Terkait hal itu Pembawa acara Helmy Yahya mengatakan, masyarakat akan mulai terbiasa dengan kebiasaan baru seiring dengan pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.
• Paus Fransiskus Resmikan Pembukaan Kembali Basilika Santo Petrus Untuk Misa Umum
• Seorang Prajurit TNI Ditahan 14 Hari Karena Tulisan Istri Semoga Rezim Tumbang di Media Sosial
• Pesepak Bola dan Wasit Ditangkap saat Berada di Rumah Industri Sabu
Hal tersebut disampaikan Helmy dalam diskusi bertajuk " New Normal: Tatanan Hidup Covid-19" secara virtual, Senin (18/5/2020).
Helmy mencontohkan, kebiasaan lama masyarakat mulai dari bersalaman dengan orang lain dan bekerja di kantor akan mulai ditinggalkan dan muncul kebiasaan baru atau new normal.
"Kita sudah terbiasa dengan sesuatu kebiasaan baru, yang disebut dengan new normal, kita dulu terbiasa, kami orang Palembang kalau bertemu harus salaman, yang muda harus cium tangan, sekarang kan tidak ".
"Cara kita berkantor, tidak apa-apa tuh tidak bertemu dalam satu kantor, enggak apa-apa," kata Helmy.
Helmy mengatakan, bekerja yang dilakukan di rumah mulai efektif bagi masyarakat karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan mengurangi kemacetan.
Menurut dia, bekerja di rumah lebih efektif karena bisa dilakukan melalui aplikasi meeting.
"Kita makin tahu ternyata bisa tuh, bekerja di rumah kadang lebih efektif, saya pernah satu hari melakukan 7 kali zoom meeting, dulu itu kan susah, harus ngumpulin orang ada yang terlambat, terjebak di lift sekarang, tidak ada lagi," ujar dia.
Kendati demikian, Helmy mengatakan, kebiasaan baru atau new normal itu akan merugikan bisnis pariwisata, restoran, dan bioskop.
Bahkan, akan berdampak pada para karyawan yang akan menerima gaji yang rendah.
"Target omzet tidak seperti dulu, ini jadi persoalan, kalau di bioskop sekali tayang 100 penonton, sekarang cuma 60 penonton, itu pun kalau penuh, dan akan terjadi penyesuaian tenaga kerja akan dibayar lebih murah, ya ditahun-tahun atau setalah corona ini, itu yang new normal," ucap dia.
Helmy mengatakan, gaji yang diterima karyawan tersebut akan membuat daya beli rendah.
Namun, Helmy meminta masyarakat tidak mengeluh dalam kondisi sulit ini. Menurut dia, masyarakat harus bisa mengambil setiap peluang seperti berjualan secara online.