Update Virus Corona Bolmong
Bertaruh Nyawa, Tinggalkan Keluarga Berbulan-Bulan, Masih Dibully Juga, Derita Tenaga Medis Bolmong
Di saat mereka bertaruh nyawa demi melindungi tanah Totabuan dari Covid-19, yang didapat adalah bullying oleh sejumlah netizen di medsos
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - "Hanya iman di dada yang membuatku mampu, selalu tabah menjalani".
Petikan lagu lawas tersebut melukiskan perasaan tenaga medis di Bolmong.
Di saat mereka bertaruh nyawa demi melindungi tanah Totabuan dari Covid 19, yang didapat
adalah bullying oleh sejumlah netizen di medsos.
Para garda terdepan ini yang berjuang melawan Covid-19 malah dituding sengaja "bersekutu
dengan musuh" alias membawa Covid-19.
Sebagai manusia biasa mereka tertekan. Depresi melanda.
"Kami sangat tertekan, cemas, gelisah bahkan ada yang sampai tak bisa tidur," kata seorang tenaga medis di RS Datoe Binangkang yang enggan disebut namanya.
• Bupati Boltim Sehan Landjar Beri Apresiasi PT Pos Kotamobagu yang Telah Salurkan BST
Sebut dia, banyak netizen yang menuding mereka sudah positif Covid-19. Nyatanya mereka hanya mengisolasi diri.
"Sesuai prosedur kami memang harus isolasi, tapi bukan berarti kami sudah positif," kata dia.
Sebut dia, masing-masing mereka punya pergumulan yang berat sebagai konsekuensi perjuangan melawan Covid-19. "Ada yang sudah berbulan-bulan tidak pulang rumah. Ia takut jangan sampai dikucilkan," kata dia.
Ada juga yang sering pulang. Tapi tidak pernah ketemu anaknya.
"Sang anak dititip pada orang lain karena ia menjaga jangan sampai anaknya tertular," kata dia.
• Pemprov Sulut Sudah Salurkan 108.120 Paket Sembako
Ada pula yang menjalani hidup terpisah dari keluarga di rumah sendiri.
Tidur terpisah dari suami dan anak. Makan pun terpisah. Beber dia, tenaga medis yang masih lajang sama saja nasibnya.
Derita mereka terpisah dari pacar dan keluarga benar - benar menciptakan tragedi psikologis.
"Di saat berhadapan dengan maut mereka kehilangan kasih sayang orang terdekat," kata dia.
Ungkap dia, sejumlah tenaga medis menunjukkan semangat luar biasa. Mereka menjelajah desa terpencil hanya untuk melakukan surveillance.
• Benhur Mano Menilai RUPS Luar Biasa PT LIB Dipaksakan
"Sering ia kehujanan, sampai sampai ia sakit," kata dia.
Seorang tenaga medis lainnya di Puskesmas Lolak mengaku berbulan-bulan lamanya hanya bisa
ketemu keluarganya di ponsel.
Ia mengaku sangat cinta mereka. "Tapi cinta dalam konteks Covid-19 adalah harus
berpisah. Ini memedihkan hati," kata dia.
Ia membeber, hal yang tersulit adalah mengenakan APD. Barang mirip astronot itu musti dikenakan delapan jam sehari.
"Saat itu kita tak bisa buang air, makan dan minum, gerahnya luar biasa, paling sulit adalah saat kita puasa," beber dia.
• Erick Thohir Perintahkan Pegawai BUMN Berusia di Bawah 45 Tahun Wajib Masuk Kantor Mulai 25 Mei 2020
Ia mengaku harus selalu pakai APD. Hal itu untuk mengantisipasi pasien yang tidak jujur.
"Itu bisa membahayakan bagi tenaga medis, baik dalam menentukkan diagnosis ataupun terapi," katanya.
Sering dalam keadaan lemah muncul konflik batin dalam dirinya. Dia yang rela bertarung nyawa,
menderita, jauh dari keluarga, letih, depresi masih di bully netizen juga. Tak kuat. Sebagai manusia biasa.
Tapi di sisi lain ada sebuah bisikan yang kuat.
Kau adalah dokter.....Sumpahmu mengabdi pada masyarakat......Lakukan itu bukan untuk manusia tapi untuk Tuhan...... Kerjakanlah kewajibanmu dengan tidak menghitung untung dan rugi.
• Pemprov Sulut Sudah Salurkan 108.120 Paket Sembako
Dengan berdoa ia pun tenang melaksanakan tugas maha berat itu. Meski tidak seganas di daerah lain,
perlakuan buruk terhadap tenaga medis terjadi di Kabupaten Bolmong.
Dirut RSUD Datoe Binangkang Debi Kulo membeber sejumlah keluhan tenaga medis.
"Kan mereka jalani karantina di rumah, anak-anak maupun keluarga dijauhi sejumlah warga," kata dia.
Namun Debi tak menggeneralisir hal itu. Sebut dia, banyak juga tenaga medis yang diterima baik masyarakat.
Meski dijauhi, Debi mengatakan, tenaga medis tetap fight dalam bertugas.
• Kabar Duka untuk KSAD Jenderal Andika Perkasa
"Ini tugas kemanusiaan yang suci untuk melindungi masyarakat Bolmong," kata dia.
Debi minta dukungan masyarakat terhadap tenaga medis. Ia minta jangan mereka dikucilkan.
"Kami minta masyarakat untuk tidak kucilkan tenaga medis. Malah mereka harus diberi support agar tetap kuat," katanya. (art)
• Macam-macam Minuman Segar Untuk Buka Puasa, Ada Es Jeli Cincau Kelapa