Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Ratusan Bayi 'Terdampar' Tanpa Orang Tua Gara-gara Corona, Praktik Bisnis Sewa Rahim Terbongkar

Kebijakan lockdown maupun social distancing gencar dilakukan oleh masing-masing negara yang terdampak virus ini

Editor: Rhendi Umar
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bayi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebijakan lockdown maupun social distancing gencar dilakukan oleh masing-masing negara yang terdampak virus ini.

Demi mencegah penyebaran virus corona agar tidak semakin banyak pasien positif dan korban meninggal, masyarakat mau tidak mau harus mematuhinya.

Situasi ini pun berdampak pada berbagai hal.

Rupanya, termasuk membuat ratusan bayi 'terdampar' tanpa orangtua di Ukraina.

Melansir Sky News (15/5/2020), Bayi-bayi yang 'terdampar' itu merupakan bayi-bayi yang dilahirkan dalam bisnis ibu pengganti atau sewa rahim.

Sementara lockdown diterapkan di berbagai tempat, membuat orangtua bayi-bayi itu tidak bisa menjangkau mereka karena pencegahan infeksi virus.

Hal ini pun membuat praktik bisnis sewa rahim kembali terbongkar dan menuai perdebatan.

Diberitakan bahwa ada lusinan bayi dalam bisnis tersebut yang 'terlantar' tak bisa bersama orangtua.

Menurut Sky News, ada sekitar 51 bayi yang terbaring di deretan dipan di sebuah hotel kecil di pinggiran Kiev.

Sementara itu, CNN memberitakan bahwa jumlah bayi malang dalam perawatan di Kiev adalah 46 bayi berdasarkan sebuah video yang diposting online oleh BioTexCom, sebuah klinik reproduksi.

Dan secara total sekitar seratus bayi terdampar di klinik reproduksi di seluruh negeri, menurut Lyudmila Denisova, ombudsman hak asasi manusia parlemen Ukraina.

Bayi-bayi itu dikatakan dikumpulkan oleh orangtua dari Amerika Serikat, Inggris, Eropa, dan tempat lainnya.

Disebutkan jika mereka kemungkinan akan menunggu lama lantaran pemerintah Ukraina mengatakan hanya bisa mengizinkan orangtua masuk ke negara tersebut jika permintaan telah diterima dari kedaulatan terkait.

Ukraina memberlakukan pembatasan untuk orang asing sejak Maret lalu, sehingga sejak saat itu orangtua bayi-bayi tersebut harus puas hanya dengan melihat bayi mereka melalui foto dan panggilan video.

Ada pula orangtua yang tidak dapat meninggalkan Ukraina usai 'mengumpulkan' bayi mereka, karena penerbangan telah ditangguhkan.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved