Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WHO: Virus Covid-19 Tak Akan Hilang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan virus Corona (Covid-19) tidak akan pernah punah atau hilang

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI
Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan virus Corona (Covid-19) tidak akan pernah punah atau hilang dan penduduk dunia harus belajar untuk berdamai dengannya.

Cegah Diri, Tidak Lengah, dan Patuh pada Imbauan Pemerintah

"Virus ini kemungkinan hanya menjadi endemi dalam masyarakat kita, dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah hilang," ujar Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, Rabu (13/5) waktu setempat.

"Layaknya HIV belum juga hilang--tapi kita telah menerima dan berdamai dengan virus itu," ucap Ryan.

Virus Corona pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu dan hingga kini telah menjangkiti lebih dari 4.200.000 orang dan memakan korban jiwa hampir 300.000 orang di seluruh dunia.

"Kita memiliki virus baru memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu, sangat sulit untuk memprediksi kapan kita akan menaklukannya," kata Ryan.

Sejumlah negara mulai secara bertahap melonggarkan pembatasan lockdown yang diterapkan guna membatasi penyebaran Covid-19. Namun WHO memperingatkan, virus Corona mungkin tidak akan pernah hilang seluruhnya. WHO menegaskan, tidak ada cara untuk menjamin melonggarkan pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi virus corona.

"Banyak negara yang ingin keluar dengan berbagai langkah," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Tapi rekomendasi kami masih sama yakni kewaspadaan di negara manapun harus berada pada tingkat tertinggi," tegasnya.

Ryan menambahkan, masih butuh jalan yang panjang, bagi dunia untuk kembali pada kehidupan normal. Dia menegaskan, menemukan vaksin adalah satu-satunya cara untuk menaklukkan virus Corona.

Jaga Silahturahmi, Bawaslu Bolsel Gelar Buka Puasa Bersama Bareng Awak Media

Menurut Ryan, sekarabg merupakan kesempatan besar bagi masyarakat dunia untuk mengambil langkah maju dengan mencari vaksin dan membuatnya dapat diakses secara luas.
"Ini kesempatan besar bagi dunia," kata Ryan

Harapan dari Rusia

Dari Rusia muncul secercah harapan. Kandidat obat untuk mengobati virus corona, favipiravir, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis awal di Rusia. Demikian disampaikan Kepala Russian Direct Investment Fund (RDIF), Kirill Dmitriev.

RDIF menyediakan 150 juta roubles (2 juta dolar AS) dalam pendanaan proyek tersebut. Kirill Dmitriev mengatakan 60 persen dari 40 pasien positif corona yang mengkonsumsi tablet favipiravir--yang pertama kali dikembangkan di Jepang dengan nama Avigan--hasil tesnya negatif dalam lima hari. Obat ini, kata dia, bisa memangkas waktu pemulihan pasien corona.

Produsen obat bergegas untuk mengembangkan terapi perawatan dan vaksin untuk virus yang sangat menular dan menewaskan lebih dari 290.000 orang di seluruh dunia, dan menyerang lebih dari 4,2 juta orang.

Avigan, yang dikenal secara umum sebagai favipiravir, dikembangkan pada akhir 1990-an oleh sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh Fujifilm, ketika banting stir usahanya ke perawatan kesehatan. Obat ini bekerja dengan memutus mekanisme reproduksi dari virus RNA tertentu, seperti influenza. Favipiravir juga menjalani uji coba di India oleh Glenmark Pharmaceuticals Ltd.

Rusia, yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di dunia, di bawah Amerika Serikat, juga sedang menguji prototipe vaksin pada hewan. Sementara RDIF telah mengalihkan dana untuk memproduksi lebih banyak tes di dalam negeri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved