Virus Corona
Rencana Gunakan Tes Antibodi Virus Corona, Apa Manfaat dan Kelemahannya?
Dikabarkan sejumlah negara tengah berencana menggunakan tes antibodi sebagai syarat untuk melonggarkan sejumlah pembatasan.
Hal ini dilakukan karena ada banyak alat tes yang memenuhi pasar dengan kualitas tak jelas. Alat-alat itu menawarkan kemampuan pengujian antibodi yang akan mengidentifikasi kekebalan seseorang terhadap SARS-CoV-2.
"Sekarang ada lebih dari 200 tes yang ditawarkan dan jumlah itu meningkat dari hari ke hari".
"Karena orang ingin melakukan pengujian, ada pemasaran alat tes yang masif dan hampir agresif yang menjanjikan banyak hal, tetapi belum melalui pengawasan yang tepat," ujar Koopmans.
Tes antibodi yang ada, memiliki risiko besar akibat ketidakmampuannya membedakan antara orang yang punya Covid-19 dan yang hanya pilek biasa.
Sejauh ini, sebagian besar tes antibodi menargetkan lonjakan protein virus yang memiliki peran masuk ke dalam tubuh inang.
Protein tersebut juga merupakan bagian utama dari virus yang memunculkan respons antibodi.
Lonjakan struktur asam amino protein 60 persennya tumpang tindih dengan empat virus corona musiman yang beredar pada tubuh manusia.
Inilah yang kemudian membuat tes antibodi perlu dilakukan verifikasi. Secara ideal spesifitas tes harus mendekati 100 persen.
Para ilmuan melakukan tes alat-alat antibodi dengan memeriksa sensitivitasnya dengan melakukan identifikasi pada orang yang benar-benar pernah terkonfirmasi positif dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan untuk menilai keakuratan diperlukan sampel orang-orang yang parah. Verifikasi semacam itu membutuhkan waktu.
Padahal, saat ini tengah dihadapkan pada konsekuensi risiko ekonomi akibat diperpanjangnya sejumlah pembatasan negara.
Pemerintah Inggris meminta masyarakat umum melakukan tes kit jari sendiri untuk tes antibodi dengan jalan membeli sendiri di Amazon atau Boots.
Akan tetapi rencana yang sempat heboh itu terhenti lantaran adanya temuan tes antibodi 4 m yang dibeli dari China ditemukan ilmuan Universitas Oxford memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tidak baik untuk digunakan secaa masal.
Sementara itu, Perusahaan Roche dan Quotient pekan lalu telah menjalin persetujuan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menghasilkan tes antibodi dengan sensitivitas 100 persen dan spesifitas 98 perse.
sayangnya, kedua tes ini membutuhkan sampel darah yang harus diambil di bawah pengawasan medis.