Update Virus Corona Indonesia
Risma Marah, 50 Persen Pasien Positif Covid-19 di Surabaya dari Luar Daerah, RS Kelebihan Kapasitas
Ruang isolasi di rumah sakit rujukan kelebihan kapasitas karena menampung ratusan pasien dari luar Surabaya
Pada beberapa kasus, kata Risma, pasien positif Covid-19 dari luar daerah itu masuk melalui UGD rumah sakit.
"Kalau hitungan saya, pasien (luar Surabaya) itu ada sebanyak 50 persen. Jadi kadang mereka datangnya ke UGD, di RS Soewandie, di RS BDH, itu ada pasien luar Surabaya," ujar Risma.
Hal itu dinilai membahayakan tenaga medis yang bekerja di garis depan.
Tak jarang, pasien positif Covid-19 dari luar Surabaya datang ke rumah sakit bersama rombongan keluarga.
Risma khawatir keluarga yang mengangtarkan pasien itu terpapar virus corona baru atau Covid-19.
"Kalau dia OTG lalu pergi ke mana-mana (jalan-jalan) di Surabaya, misalnya ke warung makan dan tempat lain, tentu ini yang membuat berat kepada kami di Surabaya," kata Risma.
"Kalau dia bawa keluarga, sedangkan di salah satu keluarganya sudah ada yang positif, ini sunggub berat ke kami," ujar Risma lagi.
Risma berharap seluruh masyarakat mengikuti protokol dan regulasi yang ditetapkan untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
Sehingga tidak semua orang harus dirujuk ke Surabaya dan diterima oleh rumah sakit di Surabaya.
"Kalau sedang-sedang saja dan masih bisa diatasi di daerah asal, kenapa harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya? itu yang berat bagi kami dan sudah kami sampaikan ke PERSI dan IDI. Semoga segera ada solusi," kata Risma.
Hingga Minggu (10/5/2020, sebanyak 708 kasus positif Covid-19 tercatat di Surabaya. Sebanyak 518 pasien positif masih dirawat.
Selain itu, terdapat 1.572 pasien dalam pengawasan (ODP), 2.987 orang dalam pemantauan (ODP).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma Marah 50 Persen Pasien Positif Covid-19 di Surabaya dari Luar Daerah, Ini Alasannya"