Virus Corona
Presiden Jokowi Kecewa Uji Spesimen Corona tak Capai 10 Ribu Spesimen per Hari
Pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menangani Virus Corona (Covid-19), termasuk target pengujian spesimen
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menangani Virus Corona (Covid-19), termasuk target pengujian spesimen yang masih jauh dari target yang diberikan Presiden.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan pengujian spesimen terkait virus corona (Covid-19) menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 10 ribu sampel per hari.
Namun, Jokowi mendapat laporan realisasi pengujian spesimen PCR baru mencapai 4-5 ribu sampel per hari.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/5/2020).
"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10 ribu spesimen per hari," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal ruang laboratorium pemeriksaan uji spesimen Covid-19 yang mencapai 104 laboratorium.
• Keutamaan Membaca Al Quran Beserta Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al Quran
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 12 Mei 2020: Leo Ada Masalah, Virgo Merasa Diabaikan
• Kotoran Ayam, Kota di Swedia Terapkan Pencegahan Virus Corona dengan Cara Tradisional
Namun, realisasinya hanya baru 53 laboratoriun yang melakukan pemeriksaan.
"Saya ingin dipastikan lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi, 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," ucap Jokowi.
Kepala Negara juga menanyakan perihal kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan alat pengujian sampel yang masih kurang.
"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih perlu lebih diperhatikan juga berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama di reagen PCR, RNA, dan VTM," jelas Jokowi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi