Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Presiden Jokowi Kecewa Uji Spesimen Corona tak Capai 10 Ribu Spesimen per Hari

Pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menangani Virus Corona (Covid-19), termasuk target pengujian spesimen

Editor: Aswin_Lumintang
Capture Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menangani Virus Corona (Covid-19), termasuk target pengujian spesimen yang masih jauh dari target yang diberikan Presiden.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan pengujian spesimen terkait virus corona (Covid-19) menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) sebanyak 10 ribu sampel per hari.

Namun, Jokowi mendapat laporan realisasi pengujian spesimen PCR baru mencapai 4-5 ribu sampel per hari.

Saat Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako ke Rumah Warga, Bogor, 26 April 2020. Diupload 30 April 2020.
Saat Presiden Jokowi Bagikan Paket Sembako ke Rumah Warga, Bogor, 26 April 2020. Diupload 30 April 2020. (Tangkap Layar YouTube Channel Sekretariat Presiden)

Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video conference yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/5/2020).

"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari. Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10 ribu spesimen per hari," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal ruang laboratorium pemeriksaan uji spesimen Covid-19 yang mencapai 104 laboratorium.

Keutamaan Membaca Al Quran Beserta Doa Sebelum dan Sesudah Membaca Al Quran

Ramalan Zodiak Cinta Selasa 12 Mei 2020: Leo Ada Masalah, Virgo Merasa Diabaikan

Kotoran Ayam, Kota di Swedia Terapkan Pencegahan Virus Corona dengan Cara Tradisional

Namun, realisasinya hanya baru 53 laboratoriun yang melakukan pemeriksaan.

"Saya ingin dipastikan lab-lab tersebut berfungsi maksimal meskipun dari 104 lab tadi, 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," ucap Jokowi.

Kepala Negara juga menanyakan perihal kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan alat pengujian sampel yang masih kurang.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih perlu lebih diperhatikan juga berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama di reagen PCR, RNA, dan VTM," jelas Jokowi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved