Tips Hadapi Virus Corona
Mulai Besok Warga Wajib Punya Surat Tugas Bila Ingin Menggunakan Transportasi Umum di Depok
Hal itu dilakukan sebagai upaya Pemkot Depok menerapkan menerapkan ketentuan pemerintah pusat atau Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun, alih-alih menyetop operasional KRL, Menteri Perhubungan mengizinkan semua moda transportasi umum kembali beroperasi.
Dengan klaim akan memeriksa kelengkapan syarat setiap penumpang yang diizinkan, salah satunya surat tugas.
Stop Operasi KRL
Tiga penumpang KRL Commuter Line Bekasi-Jakarta positif corona atau Covid-19 usai dilakukan tes swab PCR secara acak terhadap 300 penumpang.
Sebelumnya juga, tiga penumpang KRL di Bogor terkonfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan tes swab terhadap 325 penumpang.
Atas hal tersebut, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan bahwa pergerakan di KRL sangat riskan dalam melakukan penularan Covid-19.
Hal itu disebabkan, mereka yang positif dalam keadaan sehat tanpa gejala.
"Bayangkan kalau posisi sehat sebagai carrier kemana pun saja dia pergi sebanyak itu dia akan bisa menyebarkan ke orang lain," kata Rahmat, pada Kamis (7/5/2020).
Kemudian dengan ditemukannya tiga orang positif, otomatis akan ada Orang Dalam Pantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru.
Tak hanya penumpang KRL di Bekasi, juga terjadi di penumpang KRL di Bogor.
Potensi masih ada lebih banyak lagi penumpang KRL yang positif tak dipungkiri.
"Maka Pak Bima Arya (Wali Kota Bogor) sedang menyiapkan konsepnya bersama Bodebek, saya pikir apa salahnya diberhentikan (KRL) karena memang melalui commuter pun kita temukan ada positif Covid-19," beber dia.
Rahmat menuturkan pihaknya dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan tes swab PCR terhadap penumpang KRL.
Tak hanya di Stasiun Bekasi, tetapi di stasiun lain yang masih berada di wilayah Kota Bekasi seperti Bekasi Timur, dan Kranji.
"Saya kira mungkin 2-3 hari lagi kita akan melakukan lagi baik di stasiun maupun juga di cek poin-cek poin lainnya," ucap Rahmat.