Populer Nasional
Balasan Bupati Lumajang ke Bupati Boltim Seham Landjar soal BLT Corona: Dia Tak Bisa Urus Daerahnya
"Saya tentu kecewa bila ada seorang bupati yang menyatakan menteri bodoh, kalau tidak salah Bupati Boltim," ujar Thoriqul Haq.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perseteruan terjadi antar kepala daerah karena permasalahan bantuan sosial (bansos) dalam penanganan pandemi Covid-19.
Kejadian adu mulut tak terhindarkan antara Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Bupati Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar.
Aksi adu mulut kedua Kepala Daerah itu pun menjadi sorotan publik di seluruh Indonesia.
Diketahui, sebelumnya Bupati Boltim Sehan Landjar mengkritik kebijakan menteri soal bansos kepada masyarakyat.
Namun, kritikan Sehan Landjar dinilai oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq, bernada menyinggung dan dianggap berlebihan.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq memberikan balasan terkait kritik keras yang diberikan oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar.
Dilansir TribunWow.com, Thoriqul Haq mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Bupati Boltim.
Menurut Thoriqul Haq, tidak sepantasnya Sehan Salim menyuarakan nada negatif berlebihan kepada para menteri.
Hal ini disampaikan Thoriqul Hal dalam acara Kabar Siang yang tayang di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (10/5/2020).
"Saya tentu kecewa bila ada seorang bupati yang menyatakan menteri bodoh, kalau tidak salah Bupati Boltim," ujar Thoriqul Haq.
Dirinya kemudian mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan oleh Sehan Salim tidak benar.

Karena menurutnya, para menteri sudah bekerja keras dalam menjalankan setiap tugasnya, termasuk berkaitan dengan penanganan Virus Corona.
Thoriq Haq lantas mengingatkan bahwa tugas penanganan Corona juga harus dilakukan oleh semua kepala daerah, baik gubernur, bupati maupun wali kota.
Dia juga menyoroti soal bantuan sosial yang dinilai sejumlah pihak tidak tepat sasaran atau lambat.
Menurut Thoriqul Haq, para menteri, khususnya Menteri Sosial dirasa sudah melakukan prosedur yang tepat.
Mulai dari pendataan, memberikan alokasi anggaran tambahan ataupun menciptakan inovasi program yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerugian tersebut.