Virus Corona
Diklaim Pengobatan Pasien Covid-19 dengan Obat Pengencer Darah Buat Kondisi Kesehatan Membaik
Semenjak virus corona baru merebak di China, hingga kini obat maupun vaksin belum ditemukan. Namun, hingga hampir 4 juta orang terinfeksi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Semenjak virus corona baru merebak di China, hingga kini obat maupun vaksin belum ditemukan. Namun, hingga hampir 4 juta orang terinfeksi, lebih dari 1,3 juta orang sembuh dari penyakit ini.
Dari para dokter dan tenaga medis di seluruh dunia memberikan beragam perawatan.
Dilansir dari Science Daily, Jumat (8/5/2020), untuk mengobati pasien Covid-19 yang mengalami penggumapalan darah, dokter di Mount Sinai Hospital menggunakan pengencer darah.
• Fakta Dibalik Kasus Pembunuhan Elvina Terungkap, Ternyata Ada 3 Orang Yang Terlibat
• Banyak Pelecehan, Kardinal George Pell Mengakui Kegagalan Masa Lalu di Pemerintahan Keuskupan
• Mahfud MD Klarifikasi Soal Tudingan Lambat Tangani Virus Corona ke DPD RI
Mount Sinai Hospital adalah rumah sakit keenam di Amerika Serikat spesialis kardiologi dan bedah jantung.
Para peneliti di Mount Sinai Covid Informatics Center melaporkan pengobatan pasien Covid-19 dengan obat antikoagulan atau pengencer darah dapat memperlambat pembekuan darah.
Perawatan ini diklaim dapat meningkatkan peluang hidup para pasien yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.
Penelitian ini telah diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology pada 6 Mei lalu dan dinilai dapat meberi wawasan baru tentang cara merawat pasien corona di rumah sakit.
Dalam studi ini, ditemukan pasien Covid-19 yang diobati dengan pengencer darah menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang makin membaik selama berada di unit perawatan intensif.
Penelitian ini menunjukkan antikoagulan yang diminum, subkutan atau intravena dapat memainkan peran utama dalam merawat pasien Covid-19.
"Ini dapat mencegah kemungkinan dari efek mematikan virus corona, seperti serangan jantung, stroke dan emboli paru," jelas penulis senior Valentin Fuster, MD, PhD, Direktur Jantung Mount Sinai.
Kendati demikian, penggunaan antikoagulan harus dipertimbangkan ketika pasien dirawat di UGD dan telah diuji positif Covid-19 untuk meningkatkan hasil.
"Namun, setiap kasus harus dievaluasi secara individual untuk memperhitungkan potensi risiko perdarahan," imbuh dia.

Efek antikoagulan pada pasien Covid-19 parah
Publikasi penelitian ini mengikuti penelitian terbaru dari Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai yang menunjukkan sejumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit menunjukkan penggumpalan darah yang mengancam jiwa.
Sekelompok tim peneliti mengevaluasi catatan dari 2.773 pasien positif Covid-19 yang dikonfirmasi dirawat di lima rumah sakit di Mount Sinai Health System in New York City, antara 14 Maret dan 11 April 2020.
Fokus penelitian ini pada kelangsungan hidup pasien yang menggunakan pengencer darah dibandingkan pasien lain yang tidak diberi perawatan tersebut.