Smart Woman
Anggota Dewan Manado Jurani Rurubua: Saya Suka Berbagi Karena Itu Ajaran Tuhan
Uluran tangan di masa sekarang ini sangatlah dibutuhkan oleh banyak masyarakat terdampak Covid-19.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di tengah pandemi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 membuat banyak pemimpin maupun orang berkelebihan untuk membantu warga yang lebih membutuhkan.
Uluran tangan di masa sekarang ini sangatlah dibutuhkan oleh banyak masyarakat terdampak Covid-19.
Sebagaimana yang dilakukan wanita bernama lengkap Jurani Rurubua.
Semenjak adanya pandemi ini, Ia terus berbagi untuk masyarakat terdampak.
"Saya suka berbagi karena itu ajaran Tuhan, sebelum jadi anggota dewan sudah ada di dunia sosial, membangun rumah singgah untuk anak yatim piatu dan broken home," tegas Anggota DPRD kota Manado.
Wanita yang hobi membaca, juga mengatakan, menyekolahkan anak-anak kuliah sampai sarjana yang jumlahnya sekarang 19 mahasiswa, ada yang di Politeknik, Unima, dan Unsrat.
"Setiap semester saya bayar sampai sarjana, asal syarat mereka harus kuliah dengan baik dan tidak bolos," kata perempuan lulusan Politeknik Negeri Manado.
Istri dari Hardinas Meydi Parengkuan SH, memberi bukan hal baru, sejak anaknya sembuh dari penyakit jantung bocor, ia berjanji dalam hati untuk selalu bekerja membantu anak-anak miskin, serta menolong orang yang membutuhkan.
"Saya memberi bukan mencari popularitas, pujian, atau pencitraan. Memberi dengan cara mencari pujian adalah hal yang memaluhkan dan tidak baik, karena ingin mengejar dunia yang enak seketika saja," ungkap istri Hardi, anggota Polri.
Jurani mengaku, memberi karena mengerjakan apa yang Tuhan ajarkan lewat firman.
Tidak pernah mencalonkan diri apa-apa lagi, tak butuh pencitraan, menaikan pamor atau haus pujian tapi bekerja untuk mengabdi.
"Saya pernah mengalami hal yang sulit, jadi saat melihat orang lain sulit, saya tau apa yang mereka rasakan.
Pada saat ini masyarakat butuh perhatian, sekecil apapun, masyarakat tidak lagi melihat berapa banyak dan besar jumlah pemberian, namun mereka melihat apakah pemerintah dan wakil rakyat yang mereka pilih bisa memperhatikan mereka atau hanya janji-janji politik saja," tegasnya.
Bagi Jurani, masyarakat Manado bukan pengemis, jika tidak ada pandemi ini, mereka mandiri, pekerja keras dan bisa berjuang sendiri.
Namun Jurani bilang, untuk saat bencana ini, mereka di rumahkan, mereka kesusahan mencari kerja, kredit dan makan sehari mereka sulit mendapatkannya, untuk itu kali ini memang sangat di butuhkan perhatian pemerintah.
