Virus Corona
Tenaga Medis yang Gugur, Pendidikan Anak Dijamin Pemprov DKI Jakarta, Anies: Sampai Lulus Kuliah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan insentif kepada para tenaga kesehatan yang gugur dalam menjalankan tugas menangani kasus Corona.
Pemprov akan menanggung biaya pendidikan anak dari kecil sampai lulus kuliah.
Tidak hanya itu, keluarga yang ditinggalkan juga akan mendapatkan santunan senilai Rp 242 juta.
"Apa yang dibutuhkan dari keluarga itu kita akan lakukan, semua tenaga medis yang meninggal kita tidak inginkan tetapi kalau kejadian, maka biaya pendidikan seluruh anak-anakanya ditanggung oleh pemprov DKI Jakarta sampai dengan kuliah, dari mulai mereka kecil sampai kuliah," ungkap Anies.
"Kemudian kita selalu memberikan usaha untuk meringankan beban keluarga, semua proses santunan kita kerjakan, jadi kalau meninggal itu ada santunan bernilai Rp 242 juta" pungkasnya.
• Gubernur New York Syok Kebanyakan Kasus Baru Pasien Covid-19 dari Warga yang Hanya Tinggal di Rumah
Simak videonya mulai menit ke- 8.30
Istri Berpulang saat Ditinggal Tugas, Adithya Sempat Down dan Ingin Berhenti
Sementara itu, dalam acara tersebut, seorang perawat bernama Adithya Tegar Pambudhi mengungkapkan duka yang sangat mendalam lantaran ditinggalkan oleh istri tercinta.
Kejadian itu terjadi ketika Adithya sedang bertugas di RUSD R Syamsudin, SH, Sukabumi, Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (6/5/2020), Adithya mengaku terpaksa harus berpisah dengan istri dan satu anaknya demi kebaikan keluarganya.
Dirinya menyadari tugasnya sebagai perawat yang menangani pasien Covid-19 tentunya sangat berisiko tinggi, baik untuk dirinya maupun keluarganya.
Maka dari itu, Adithya memilih untuk tinggal sementara di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah daerah.
Sementara itu, almarhum istrinya meninggal tiga hari setelah mengantarkan barang-barang keperluan yang dibutuhkan oleh sang suami di tempat tinggal sementaranya.
Adithya mengaku mendapatkan kabar tersebut sekitar pukul 04.30 WIB atau waktu subuh.
Sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit tempat Adithya bertugas, namun nyawa sang istri tidak bisa tertolong.
Almarhum meninggalkan Adithya dan satu orang anak perempuan berusia 1 tahun 7 bulan.