Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Muncul Isu Dukhan 15 Ramadhan, Bumi Akan Gelap Gulita Diliputi Kabut? Begini Kata Pakar Astronomi

Hari-hari terakhir ini muncul berita yang cukup menghebohkan tentang kemungkinan munculnya kabut (dukhan) pada tanggal 15 Ramadhan tahun ini.

3000ad
Ilustrasi asteroid 

Teori tentang dampak Asteroid besar yang menghantam bumi pada kepunahan dinosaurus adalah skenario yang paling kuat menurut para ahli.

Sebuah kawah besar, bernama Kawah Chicxulub, telah ditemukan terkubur di bawah tanah di Semenanjung Yucatan di Meksiko. Asteroid itu cukup besar hingga mampu membuat kawah selebar 7 hingga 50 mil (11-80,5 kilometer). Sebagian ahli menyebutkan lebarnya bahkan mencapai 90 mil (145 kilometer).

Selain itu, unsur seperti iridium yang jarang di Bumi tetapi lebih umum berada di asteroid, ditemukan tersebar di seluruh permukaan bumi dan tersimpan di lapisan batu yang berasal dari K-PG Boundary atau batas Cretaceous-Paleogene, penanda antara era ketika dinosaurus menjelajahi bumi dan dunia yang lebih mirip hari ini.

Kita dapat menelusuri sejarah Bumi untuk mempelajari periode waktu ini dengan menggali lapisan batuan yang lebih dalam di mana masing-masing membawa jejak peristiwa yang terjadi ketika batu-batu itu dulu ada di permukaan.

Para ahli mensimulasikan peristiwa pasca jatuhnya asteroid di situs Chicxulub, di mana muncul awan debu yang cukup tebal, menyebar ke seluruh planet.

Debu ini mampu menghalangi sinar matahari dan mengakibatkan efek kegelapan di seluruh permukaan bumi.

Debu ini saja sudah cukup untuk membunuh secara perlahan. Mula-mula ia membunuh tanaman, lalu hewan yang memakan tanaman, lalu hewan yang memakan hewan-hewan itu.

Selain itu, jatuhnya asteroid itu juga menyebabkan gunung-gunung terlempar ke langit lalu puing-puing jatuh ke bumi berupa butiran batu dan kaca.

Ruben Onsu Sewa Ajudan buat Jaga Istri dan 3 Anaknya, Nikita Mirzani: Jangan Macam-macam Sama Mereka

Bukti keberadaan bongkahan kaca ini ditemukan di Hell Creek, situs yang berjarak lebih dari 2.000 mil dari kawah Chicxulub.
Di sana, para ahli menemukan kristal kuarsa, lalu mereka juga menemukan tektites, yang merupakan bongkahan kaca yang diperkirakan terbentuk di atmosfer yang berasal dari penggabungan potongan-potongan bumi cair yang disemprotkan ke langit pasca jatuhnya asteroid.

Bongkahan kaca itu kemudian menghujani flora dan fauna di bawah, terbukti banyak ditemukan fosil berupa sekelompok ikan yang penuh dengan bongkahan kaca di ingsangnya.

Begitu juga pepohonan purba yang bernama amber ditemukan bersama bola kaca.

Oleh karena itu, jika pertanyaannya adalah ‘Mungkinkah bumi gelap gulita diliputi kabut (Dukhan)?’, maka jawabnya adalah mungkin saja terjadi, meskipun (mungkin) belum dalam waktu dekat ini.

Oleh Andi Sitti Maryam Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Alumni Astronomi ITB

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Isu Dukhan 15 Ramadhan, Mungkinkah Bumi Gelap Gulita Diliputi Kabut?

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved