Kecelakaan Lalu Lintas di Bolsel
Laka Lantas Maut di Posigadan, Kepala Korban Robek 15 Centimeter
"Ada luka robek sekitar 15 centimeter dan saat ditemukan, korban memang sudah tak bernyawa," ungkapnya.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Lakalantas tunggal yang terjadi di Desa Tonala, malam tadi menyebabkan merengut nyawa seorang warga Desa Momalia bernama Arton Tamai (49).
Banyak faktor menjadi penyebab kecelakaan tersebut, mulai dari jalan yang berlubang, lampu motor yang tak berfungsi, hingga korban dalam pengaruh minuman keras.
Menurut Kapolsek Posigadan, Ipda Irfandy Mokodongan ketika dihubungi Tribun Manado, Kamis (7/5/2020) mengaku jika korban tewas setelah terpental cukup jauh dari kendaraannya.
"Selain itu ada benturan di kepala korban yang cukup parah," bebernya.
Irfandy membeberkan jika kepala korban robek sebesar 15 CM.
Bahkan korban sudah tak bernyawa ketika hendak dilarikan ke rumah sakit.
"Ada luka robek sekitar 15 centimeter dan saat ditemukan, korban memang sudah tak bernyawa," ungkapnya.
Ia kemudian meminta agar warga berhati-hati ketika berkendara di jalanan.
"Jangan ngebut-ngebut, utamakan keselamatan," tegasnya.
Yusuf Sempat Dengar Suara Minta Tolong
Saat berkendara melewati belokan di Desa Tonala, Kecamatan Posigadan, Rabu (6/5/2020), Yusuf Ibrahim sempat mendengar teriakan orang minta tolong.
Dirinya sempat ragu untuk berhenti, namun karena suaranya sangat jelas, Yusuf kemudian memutuskan untuk berhenti dan mencari sumber suara tersebut.
"Saya dengar ada yang minta tolong, dan suaranya sangat jelas," ujarnya ketika ditemui Tribun Manado, Kamis (7/5/2020) di kantor Polres Bolsel saat memberi keterangan.
Yusuf merupakan orang pertama yang menemukan jenazah Arton Tamai (49) warga Desa Momalia, Kecamatan Posigadan yang tewas mengenaskan akibat lakalantas tunggal.
"Awalnya takut, karena kebetulan lokasinya sangat gelap," ucapnya.