Mobil
Meninggalkan Hand Sanitizer Didalam Kabin Mobil Berbahaya, Ini Penjelasannya
Pandemi virus corona (Covid-19) ini melanda, hampir seluruh masyarakat di dunia benar-benar memperhatikan masalah kebersihan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Disaat pandemi virus corona (Covid-19) ini melanda, hampir seluruh masyarakat di dunia benar-benar memperhatikan masalah kebersihan.
Salah satunya, menjaga tangan tetap bersih dengan menggunakan cairan hand sanitizer, agar tidak tertular virus corona.
Berkenaan dengan gaya hidup yang berubah, Assisteang Director for Smart Service Dubai Civil Defence Brigadier Rashid Al Felasi, memberikan imbauan untuk tak meninggalkan cairan hand sanitizer di dalam kabin mobil.
• 10 Manfaat Kesehatan Biji Selasi, Cegah Infeksi Saluran Pernapasan hingga Penyakit Jantung
• Pertumbuhan Ekonomi Arab Saudi Minus 3,2 Persen Akibat Pandemi Covid-19 dan Harga Minyak Anjlok
• Wabah Virus Corona Mereda, Pelajar di Wuhan Mulai Kembali Bersekolah
Pasalnya, dengan kandungan alkohol pada cairan pembersih tangan tersebut, berpotensi terbakar. Apalagi bila mobil parkir di tempat yang panas atau langsung terpapar dengan sinar matahari dalam waktu yang panas.
"Semua sanitizer yang mengandung alkohol, kami peringatkan untuk tak ditinggalkan di area yang terkena matahari langsung, atau di dalam mobil, karena bisa memicu kebakaran," ucap Rashid yang dilansir dari Gulfnews.com, beberapa waktu lalu.
Ketika mengkonfirmasikan soal potensi hand sanitizer bisa membuat mobil terbakar, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan hal tersebut bisa saja terjadi bila memang panasnya cukup tinggi.
"Memang bisa saja terjadi, tapi tergantung dari seberapa panas suhu dari sinar matahari tersebut. Setiap negara berbeda, mungkin di sana (Dubai) cukup tinggi sehingga ada potensi tersebut, tapi kalau di Indonesia tidak juga," kata Suparna kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).
Menurut Suparna, terbakarnya cairan hand sanitizer di dalam mobil kasusnya 11-12 dengan bensin. Artinya bisa terjadi karena ada tiga unsur, yakni panas, udara, dan bahan bakar yang mana dalam kasus ini digantikan dengan kandungan alkohol tadi.
Namun, Suparna mengklaim panasnya matahari di Indonesia tidak setinggi di Dubai. Selain itu, biasanya orang memakirkan mobil di tempat yang panas tidak dalam waktu yang lama.
"Meski mengandung alkohol, tapi umumnya tidak sampai 100 persen juga, sehingga potensi terbakarnya kecil. Selain itu, bila memang terpaksa parkir di tempat panas, baiknya biasakan kaca mobil dibuka sedikit saja agar ada sirkulasi udara," ujar Suparna.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia memproduksi hand sanitizer, Rabu (18/3/2020). Produksi hand sanitizer untuk lingkungan UI, fakultas, dan rumah sakit UI sebagai usaha pencegahan penyebaran infeksi Covid-19 di Universitas Indonesia.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
"Logikanya mobil di jemur seharian saja, dengan kondisi bahan bakar yang terisi penuh masih aman. Jadi secara garis besar mungkin potensi terbakar itu ada, tapi akan ada banyak faktor yang mempengaruhi, seperti panas yang ekstrem dan lain sebagainya," kata dia.
• Mendiang Glenn Fredly Pernah Berkeinginan Duet Sepanggung dengan Didi Kempot
• RSUI Pastikan Layanan Pasien Virus Corona jika Sesuai Kriteria Akan Ditanggung Pemerintah
• Achmad Yurianto: Kasus Virus Corona Dibulan Juni dan Juli Sudah Mulai Bisa Dikendalikan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkan Meninggalkan Hand Sanitizer di Dalam Kabin Mobil Berbahaya?"