Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mudik 2020

Ini Yang Akan Dilakukan Polisi Jika Mendapati Ada Kendaraan Pribadi Angkut Masyarakat Untuk Mudik

Bagi kendaraan pribadi yang angkut masyarakat berupaya mudik, arahannya kami penindakan ditilang dan kendaraan kami tahan,

(Tribunnews/Irwan Rismawan)
Petugas gabungan memeriksa kendaraan di pos Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Ir H Juanda, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (3/5/2020). Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resmi diperpanjang. Penerapan PSBB Tangerang Raya diperpanjang mulai 4 Mei sampai 17 Mei 2020. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Rela duduk dengan sekumpulan domba

Beberapa orang asal Garut, Jawa Barat, rela duduk bersama sekumpulan domba di mobil pick up untuk mudik ke kampung halaman.

Aksi mereka terbongkar setelah petugas melakukan razia di Kota Cimahi, Selasa (28/4/2020.

Ranto Sitanggang, selaku Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi memaparkan temuan tersebut terjadi di lokasi cek poin Padasuka, Kota Cimahi.

"Sewaktu pemeriksaan, kami menemukan ada kendaraan pick up pada bagian depan diisi hingga empat orang, normalnya bisa diisi dua orang. Kami berhentikan dan kami langsung memeriksa," kata Ranto
dilansir dari Tribunjabar.co.id, Selasa (28/4/2020).

Karena terbukti melanggar, maka petugas meminta agar penumpang lainnya untuk turun dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi lain.

"Mobil ini mengangkut beberapa ekor domba dari Cianjur menuju Garut. Mereka menolak untuk menggunakan mobil lain, mereka memilih untuk duduk di bagian belakang bersama beberapa ekor
domba," kata Ranto.

Walaupun bisa melanjutkan perjalanan, pengemudi pikap tersebut tetap diberikan tilang berupa teguran dari pihak kepolisian dan wajib melapor ke pihak kewilayahan tempat tujuan.

Bersembunyi di bagasi bus

Foto sejumlah pemudik bersembunyi di dalam bagasi bus viral di media sosial.

Berdasarkan keterangan peristiwa tersebut terjadi di CIledug, Tangerang, Banten.

Mereka bersedia duduk di bagasi bus dengan membayar Rp 450 ribu demi menghindari razia petugas.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar pun memberikan komentar terkait peristiwa tersebut.

Menurutnya kejadian itu berlangsung, Jumat (24/4/2020).

"Ini dari Jumat pagi infonya," ujar Wahyudi kepada Warta Kota, Minggu (26/4/2020).

Ia menyatakan bahwa Terminal Ciledug, Kota Tangerang sudah ditutup dan agen-agen bus tidak ada yang beroperasi sejal Sabtu (25/4/2020).

"Agen tutup, bus enggak ada," ucapnya.

Dirinya pun menyayangkan aksi para pemudik yang nekat tanpa memikirkan keselamatannya.

"Sudah ditutup semua Terminal," kata Wahyudi.

Kurnia Lesani Adnan, Pemilik PO SAN sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kejadiannya di Cileduk, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik, artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya.
Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," ujar pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Menurut Sani, setelah berhasil melewati pos pengawasan, baru kemudian bus tersebut bongkar muatan dan menaikkan penumpang yang ada di bagasi ke dalam kabin.

Setelah itu kembali meneruskan perjalanan ke daerah tujuan bus AKAP tersebut.

Sani menjelaskan adanya kejadian tersebut memang miris.

Pada satu sisi mengambarkan adanya bukti bila titik pengawasan yang tidak kuat dari pemerintah.

Di sisi lain adanya gambaran bila masih ada masyarakat yang memang mau pulang kampung karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Jakarta.

"Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan. Masyarakat yang mudik ini karena mereka di sini kan terlantar, tidak tahu harus bagaimana akhirnya nekat tetap mudik juga, sementara di lain sisi pemerintah juga tidak ketat dalam pengawasannya," ucap Sani.

"Kalau mau dilihat di lapangan itu, sampai saat ini masih banyak bus dan angkutan lain yang statusnya gelap tetap beroperasi bawa penumpang untuk mudik. Jelas ini tidak ada adil, karena kami yang resmi mengikut regulasi tapi mereka yang bandel tetap beroperasi dan lolos dari razia," tambah dia. (Tribunnews.com/ kompas.com/ tribunjabar/ wartakota/ tribunjakarta).

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul HATI-HATI, Kendaraan Pribadi yang Mengangkut Pemudik Akan Ditahan Polisi,

https://jabar.tribunnews.com/2020/05/04/hati-hati-kendaraan-pribadi-yang-mengangkut-pemudik-akan-ditahan-polisi?page=all

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved