NEWS
Tangan Kim Jong Un Tuai Sorotan Usai Muncul ke Publik, Ini Dugaan dari Profesional Medis AS
Kim Jong Un kembali muncul di hadapan publik dalam peresmian pabrik pupuk di Korea Utara
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kim Jong Un kembali muncul di hadapan publik dalam peresmian pabrik pupuk di Korea Utara, setelah dikabarkan kritis hingga meninggal.
Kim belum muncul di depan umum sejak memimpin rapat politbiro Partai Buruh pada 11 April lalu.
Dan, di hari berikutnya, media pemerintah melaporkan dia memeriksa jet tempur di unit pertahanan udara Korea Utara.
Kim pun menjadi subjek spekulasi global sejak laporan muncul pada 20 April yang menyebutkan, ia telah menjalani prosedur kardiovaskular pada minggu sebelumnya.
Desas-desus kesehatan Kim pun berseliweran.
Spekulasi tentang kesehatan Kim muncul setelah dia melewatkan perayaan ulang tahun kelahiran Pendiri Korea Utara Kim Il Sung pada 15 April.
Hari itu adalah hari libur utama di Korea Utara dan Kim sebagai pemimpin biasanya berkunjung ke mausoleum, pemakaman sang kakek.
Media Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim sejak ia memimpin pertemuan pada 11 April lalu.
Hal itu memicu spekulasi kuat tentang kesehatannya dan meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan di Korea Utara.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, Amerika Serikat (AS) masih tidak mengetahui keberadaan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan sedang mengawasi laporan tentang kesehatannya.
"Kami belum melihatnya. Kami tidak memiliki informasi untuk dilaporkan hari ini, kami mengawasinya dengan cermat," kata Pompeo kepada Fox News, Rabu (29/4), menjawab pertanyaan soal laporan yang saling bertentangan tentang kesehatan Kim seperti dikutip Reuters.
Setelah semua spekulasi itu, KCNA, kantor berita Korea Utara, melaporkan pada Sabtu (2/5), Pemimpin Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk di wilayah Utara Pyongyang.
Ini laporan pertama kegiatan publik Kim sejak 11 April lalu.
"Pemimpin Kim Jong Un menghadiri upacara pada Jumat (1/5) dan semua peserta bersorak sorai, hore! ketika Pemimpin muncul," kata KCNA seperti dikutip Reuters.
Tapi, Reuters tidak bisa memverifikasi laporan KCNA secara independen.