Tips Hadapi Virus Corona
Ada Prediksi Virus Corona atau Covid 19 di Indonesia Berakhir 1 Bulan Lagi, Ini Kata Pemerintah
COVID-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir Juni 2020. Akhir pandemi Virus Corona yang diprediksi Juni itu mengacu perhitungan para pakar.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapan virus corona atau covid 19 di Indonesia akan berakhir?
Hal itu mungkin menjadi pertanyaan seluruh rakyat Indonesia saat ini.
Sudah ada pernyataan dari pemerintah mengenai prediksi kapan virus corona akan berakhir.
Pandemi Virus Corona penyebab COVID-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir Juni 2020.
Akhir pandemi Virus Corona yang diprediksi Juni itu mengacu perhitungan para pakar.
Namun demikian, bukan berarti hal itu tak dibarengi dengan upaya pencegahan yang dilakukan oleh semua pihak.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, prediksi yang menyebutan penyebaran virus corona berakhir pada Juni 2020 sudah sesuai dengan perhitungan pakar.
Namun, ia mengatakan hal itu sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan pemerintah untuk mewujudkannya.
Hal itu disampaikan Yuri menanggapi pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang memprediksi pandemi Covid-19 berakhir Juni mendatang.
"Ini statement yang mengacu kepada perhitungan para pakar. Ini sesuatu yang bagus karena ini tantangan menurut saya. Ini bukan sebuah janji tapi ini tantangan bersama untuk masyarakat," kata Yuri dalam diskusi yang digelar Medcom.id, Minggu (3/5/2020).
Karena itu, lanjut Yuri, penting bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
Ia mengatakan, masyarakat harus menjadi subyek dalam memutus mata rantai penularan virus corona sebab hal itu bergantung pula pada kedisiplinan mereka.
Yuri mengatakan, semakin disiplin masyarakat dalam menjaga jarak fisik dan tidak beraktivitas di luar rumah, maka semakin cepat pula penghentian penyebaranCOVID-19 di Indonesia.
"Jadi kita kemudian adalah membawa masyarakat untuk kemudian menyadari bahwa masyarakat adalah subyek dan obyek dari upaya penanggulangan ini," tutur Yuri.
"Kita tidak boleh menempatkan masyarakat hanya sebagai obyek. Yang kemudian haya kita jejali bahwa kamu enggak boleh begini, kamu harus begini. Bukan begitu. Tapi dia sadar betul itu mengapa dia melakukan itu. Saya pikir ini yang menjadi kunci," kata dia.