Bintang Tsurayya
Kemunculan Bintang Tsurayya Disebut Isyarat Berakhirnya Pandemi Corona, Lapan Beri Penjelasan
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memberikan penjelasan lengkap soal bintang tsurayya.
"Dalam tradisi langit nusantara, sering disebut juga sebagai Lintang Wuluh, atau Lintang Kerti. Dari tradisi India dikenal sebagai Kartika (Kritikka) yang namanya diambil dari dewa pelindung bangsa Tamil, Kartikeya," kata Andi.
"Sedangkan di Tiongkok dan Korea, Tsuraya dikenal sebagai Mao-Xing dan Myo-Su Byeol (Bintang Berambut, Hairy-Head Star). Jepang mengenalnya sebagai Subaru-hoshi atau "Bintang yang berkumpul", secara populer dikenal sebagai Subaru," lanjut dia.
Di Indonesia, munculnya Pleiades ketika fajar dimanfaatkan sebagai penanda para petani mulai menggarap sawah dan membersihkan hama.
Kemunculannya menjadi tanda awal masa bercocok tanam dimulai.
Berbeda dengan di Timur Tengah, Tsurayya yang terbit di waktu fajar diartikan sebagai berakhirnya masa wabah hama tanaman dan dimulainya masa panen kurma.
Waktu munculnya
Andi menjelaskan, Pleiades terlihat hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari atau fajar pada bulan Mei-Juni.
Setelah itu, Pleiades akan terlihat tinggi di langit sisi atas saat memasuki bulan September-Desember.
Bintang ini kemudian akan tenggelam saat fajar di bulan Desember.
Melihat pola terbitnya, bintang ini kemudian dijadikan penanda musim dingin oleh masyarakat yang tinggal di Bumi bagian utara.
• Kepala Sekolah Negeri SMA 1 Manado Minta Orang Tua Awasi Anak Saat Pengumuman Kelulusan
• Ivan Gunawan Unggah Foto di Instagram, Sebut Tenteng, Jenis Kelamin hingga Mampu